Panglima TNI Berkirim Surat Protes ke Singapura
Berita

Panglima TNI Berkirim Surat Protes ke Singapura

Nota protes kepada Pemerintah Singapura terkait tindakan Imigrasi Singapura kepada mantan Kasum TNI Letjen (Purn) TNI Suryo Prabowo.

ANT | Sandy Indra Pratama
Bacaan 2 Menit
Keberadaan TNI di bawah Kemenhan sebabkan keamanan dan<br> perlindungan warga berkurang. Foto: Ilustrasi (Sgp)
Keberadaan TNI di bawah Kemenhan sebabkan keamanan dan<br> perlindungan warga berkurang. Foto: Ilustrasi (Sgp)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku telah mengirim surat kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) agar menyampaikan nota protes kepada Pemerintah Singapura terkait tindakan Imigrasi Singapura kepada mantan Kasum TNI Letjen (Purn) TNI Suryo Prabowo.
"TNI sudah berkoordinasi, begitu juga Kepala Bais sudah menyampaikan protesnya kepada Atase Pertahanan yang ada di Indonesia," kata Panglima TNI usai membuka Kejurnas Karate Piala Panglima TNI IV Tahun 2016, di GOR Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, kemarin.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan hal itu menanggapi soal masuknya daftar hitam Suryo Prabowo saat transit di Bandara Changi, Singapura.
Suryo yang baru pulang dari Fiji dengan menggunakan maskapai Fiji Airways FJ361 harus tertahan di Bandara Changi saat ingin mengambil bagasi pada Rabu (17/8). Pihak Imigrasi Singapura pun memasukkan namanya ke dalam daftar hitam orang yang dilarang masuk ke Singapura.
"Kami sudah menyampaikan surat kepada Kemenlu agar menyampaikan nota protes kepada Singapura. Bisa saja, suatu saat saya akan di 'black list' juga," ujarnya.
Ia pun menyayangkan tindakan imigrasi Singapura yang tidak menjelaskan alasan di-'black list'-nya mantan prajurit TNI itu.
"Kalau memang tidak benar ("black list" nya, red) seharusnya menyampaikan permohonan maaf dan mengantarkan Pak Suryo untuk mengurus penerbangannya. Bukannya malah (pihak imigrasi Singapura), dan terus pergi. Etikanya kan demikian," tegasnya.
Tags:

Berita Terkait