Panglima TNI Berkirim Surat Protes ke Singapura
Berita

Panglima TNI Berkirim Surat Protes ke Singapura

Nota protes kepada Pemerintah Singapura terkait tindakan Imigrasi Singapura kepada mantan Kasum TNI Letjen (Purn) TNI Suryo Prabowo.

ANT | Sandy Indra Pratama
Bacaan 2 Menit
Namun pada kenyataannya, pihak Imigrasi Singapura tidak menyampaikan permohonan maafnya kepada Suryo Prabowo."Saya sendiri sebagai Panglima TNI tidak senang dengan pemerintah Singapura yang memperlakukan mantan prajurit TNI seperti itu," tegas Panglima TNI.Mantan Pangdam Jaya itu mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan saat melakukan transit di Bandara Changi, Singapura, Rabu (17/7). Tepat pada HUT ke-71 RI, mantan Wakasad tersebut masuk daftar hitam di kantor imigrasi Singapura."Saya ini ternyata orang yang di-"black list" pemerintah Singapura (imigrasi) dengan alasan yang tidak jelas," kata Suryo melalui akun sosial media miliknya.Dia menerangkan awal mula kejadian saat dirinya masuk daftar hitam di Singapura. Pada saat itu, Rabu (17/8), dirinya transit untuk kembali ke Jakarta dan mengikuti acara 17-an di kampung halamannya. Namun pada pukul 05.20 waktu setempat, dia dihampiri petugas imigrasi Singapura."Saya transit di Singapura kemudian keluar terminal untuk mengambil bagasi, karena saya pindah pesawat untuk kembali ke Jakarta untuk mengikuti acara 17-an di kampung saya. Di imigrasi ternyata nama saya ada di daftar 'black list', lalu saya diinterview panjang lebar selama 1 jam-an tentang 'riwayat hidup' saya dan dipertanyakan hubungan saya dengan orang yang tidak saya kenal bernama Indra M," papar Suryo kepada para pembaca akun media sosial miliknya.Akibat insiden yang membuatnya kesal tersebut, dia berpesan kepada teman-temannya di media sosial untuk berhenti mengikutinya agar tidak termasuk ke dalam daftar hitam seperti dirinya.
Tags:

Berita Terkait