Pada 26-28 November, Perusahaan Diminta Tak Lakukan Corporate Action
Berita

Pada 26-28 November, Perusahaan Diminta Tak Lakukan Corporate Action

26 November menjadi hari krusial penyelesaian transaksi efek T+2. SRO mengusahakan agar tidak terdapat recording date aksi korporasi pada masa transisi T+2 (26, 27 dan 28 November 2018). Recording date akan berjalan normal kembali pada 29 November 2018.

Hamalatul Qur'ani
Bacaan 2 Menit

 

Sekadar Informasi, aksi korporasi yang ditiadakan jadwalnya pada 3 hari krusial tersebut terdiri dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), Dividen Tunai, Dividen Interim Tunai, Dividen Saham dan Saham Bonus.

 

(Baca Juga: Komisaris Independen Punya Peran Tangkal ‘Intervensi’ Pemegang Saham Pengendali)

 

Adakah negara yang gagal pada hari krusial pelaksanaan settlement T+2? Mengingat mekanisme yang dianut masing-masing negara berbeda-beda, maka kompleksitas yang dialami oleh masing-masing negara pun berbeda. Umumnya, kata Irvan, pasti tidak ada negara yang mengakui gagal, hanya yang mereka akui adalah adalanya delay atau postpone.

 

Yang jelas once kita sudah jalan T+2 di hari h, kita ga akan bisa back,” kata Irvan.

 

Kadiv Perencanaan Strategis dan Manajemen Proyek KPEI, Jerry Parulian menambahkan bahwa tidak ada satupun negara yang sudah implementasi T+2 lalu balik kembali pada sistem T+3. Itulah mengapa untuk memastikan tidak terjadinya kegagalan dalam penerapan sistem ini, maka harus dipastikan bahwa semua pihak AB,BK, SRO sebagai critical area kerjasama pelaksanaan T+2 sudah siap. Bahkan untuk menentukan tanggal 26 sebagai hari pertama T+2, Jerry menyebut hal itu sudah melalui beberapa diskusi yang cukup panjang.

 

“Bahkan kami juga telah melakukan conference call dengan investor asing, jadi kami cukup yakin bahwa institusional investor sudah kami announce jauh-jauh hari,” ungkap Jerry.

 

Hal itu penting dilakukan, mengingat potensi default pada hari pertama T+2 justru lebih mengarah pada nasabah asing, utamanya institusional. Sehingga, kata Jerry, dengan sosialisasi yang sudah dilakukan oleh BEI, AB dan BK sejak jauh-jauh hari, diharapkan pada hari krusial implementasi T+2 maka rebalancing dapat berjalan dengan mulus.

 

Perwakilan KSEI, Wagito menyebutkan dalam mendukung kesuksesan perpindahan sistem ini, unsur terpenting yang harus diperhatikan memang berasal dari kesadaran dan kesiapan Anggota Bursa (AB) dan Bank Kustodi (BK).

 

“Dari sistem kami sudah bisa berjalan seperti biasanya, tapi paling penting adalah awareness dari bank kustodi dan perusahaan efek,” tukas Wagito.

 

Tags:

Berita Terkait