Menjamin Keselamatan Penerbangan Sipil di atas Laut China Selatan
Kolom

Menjamin Keselamatan Penerbangan Sipil di atas Laut China Selatan

Indonesia memiliki pengaruh dan kekuatan besar di ASEAN. Sangat mampu berperan penting membawa permasalahan keselamatan penerbangan sipil di atas Laut China Selatan ke dalam negosiasi.

Bacaan 3 Menit
Hukumonline
Hukumonline

Laut China Selatan tengah menjadi pusat insiden internasional sejak China memperkuat klaimnya atas wilayah tersebut. Wilayah perairan ini bisa dikatakan paling diperebutkan di abad ini. Tidak hanya melibatkan negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), tetapi juga menarik perhatian kekuatan militer besar dunia termasuk Amerika Serikat.

Walaupun menjadi arena kontestasi kekuatan militer, wilayah udara di atas Laut China Selatan masih menjadi jalur lalu lintas penerbangan komersial utama. Wilayah ini dilewati maskapai-maskapai penerbangan pelbagai negara.

Baca juga:

Penerbangan komersial tersebut melintasi daerah berisiko tempat serangkaian insiden yang melibatkan pesawat militer sering terjadi. Contohnya saat jet tempur J-16 China melakukan intersepsi atau pencegatan terhadap pesawat P-8A Poseidon milik Angkatan Udara Australia pada 26 Mei 2022. Intersepsi dilakukan dengan manuver jarak dekat. Selanjutnya jet J-11 China melakukan tindakan serupa terhadap pesawat B-52 milik Angkatan Udara Amerika Serikat pada 24 Oktober 2023.

Penerbangan sipil komersial memiliki kemungkinan untuk terlibat insiden dengan pesawat militer jika terjadi kesalahan identifikasi atau dicurigai sebagai pesawat mata-mata. Jelas hal ini mengancam keselamatan penumpang pesawat sipil komersial.

Perhatian sungguh-sungguh terhadap keselamatan diamanatkan oleh Konvensi Chicago 1944. Norma hukum internasional itu menegaskan keutamaan dari keamanan dan kelancaran penerbangan sipil. Oleh karena itu, ASEAN bersama mitra internasional bertanggung jawab menekan risiko demi memastikan keselamatan penerbangan sipil di Laut China Selatan.

Ancaman Keselamatan

Insiden-insiden intersepsi antarpesawat militer memang sekilas tidak ada hubunganya dengan penerbangan sipil. Anggapan tersebut adalah kekeliruan yang bisa berakibat fatal. Intersepsi pesawat militer berpotensi mengancam keselamatan penerbangan sipil. Misalnya risiko tabrakan udara saat intersepsi di malam hari dengan keterbatasan visual dan instrumen tidak boleh diabaikan. Kesalahan identifikasi pesawat sipil sebagai pesawat militer sudah sering mengakibatkan kecelakaan yang menjadi bagian dari catatan kelam sejarah penerbangan internasional.

Tags:

Berita Terkait