Mengubah Tradisi Lama Dunia Advokat Indonesia
Tentang KAI

Mengubah Tradisi Lama Dunia Advokat Indonesia

Karena setiap kali kongres mengalami perpecahan, perlu dibentuk lembaga independen sebagai penyelengara kongres nasional hingga tingkat cabang seperti halnya Komisi Pemilihan Umum (KPU).

CT-CAT
Bacaan 2 Menit

 

“Dengan keberadaan lembaga independen seperti KPU tersebut, diharapkan tidak akan ada lagi Kongres Nasional KAI tandingan selain kongres di Surabaya,” ujarnya.

 

Sebagaimana diketahui, Kongres Nasional KAI bakal digelar pada 26-27 April di Kota Pahlawan, Surabaya. Perhelatan akbar bagi KAI diharapkan memunculkan semangat baru dalam mewarnai dunia advokat. Apalagi, dinamika perubahan zaman mengharuskan organisasi advokat terus bergerak maju serta menguatkan soliditas antaradvokat dalam wadah besar seperti KAI ini.

 

Sebagai Presiden KAI yang dinilai sukses membawa Advokat KAI keluar dari berbagai tekanan dan kendala berprofesi, Tjoetjoe hingga saat ini berkomitmen ingin tetap 1 periode memimpin KAI. Namun, Tjoetjoe harus berhadapan dengan realitas bahwa mayoritas anggota KAI saat ini masih menginginkannya menjadi Presiden KAI untuk 1 periode lagi.

 

Ketika diminta komentarnya terhadap dukungan tersebut, Tjoetjoe hanya tersenyum dan pergi meninggalkan awak media.

 

“Selamat berkongres kepada para ADVOKAI (sebutan untuk para Advokat Kongres Advokat Indonesia) mari kita bersatu, bergandengan tangan, bersilaturahmi, berdemokrasi dan bergembira-ria bersama-sama di Surabaya. 'Saya KAI, Saya Berkongres di Surabaya, Saya Bergembira',” pungkasnya.

 

Artikel ini merupakan kerja sama hukumonline.com dengan Kongres Advokat Indonesia (KAI).

Tags:

Berita Terkait