Melli Darsa: Setelah KPK, Mulai Melirik Hakim Agung
Edsus Akhir Tahun 2010:

Melli Darsa: Setelah KPK, Mulai Melirik Hakim Agung

Siapa sangka bila advokat spesialis commercial law Melli Darsa dulu memilih program hukum tata negara di fakultas hukum. Ia menargetkan akan menjadi hakim agung dalam lima atau tujuh tahun ke depan.

Ali
Bacaan 2 Menit

 

Karier Melli di dunia hukum memang berawal dari Lembaga Bantuan Hukum. Ia menjabat sebagai editor majalah bahasa Inggris yang diterbitkan oleh LBH. Kemampuan bahasa Inggris Melli memang terasah karena, sebagai anak seorang diplomat, ia menghabiskan hampir seluruh masa remajanya di luar negeri.

 

“Awalnya saya tak mau menjadi lawyer, saya ingin menjadi diplomat. Ketika ayah saya meninggal pada 1984, saya harus kembali dari Amerika Serikat dan menjadi volunteer di LBH,” tuturnya. Atas dorongan orang-orang di LBH yang pada akhirnya mendorong Melli memilih belajar di Fakultas Hukum.

 

“Di Fakultas Hukum, saya memang mengambil program kekhususan hukum tata negara, tetapi saya juga banyak mengambil mata kuliah yang berkaitan dengan hukum bisnis,” tuturnya lagi.

 

Ketika bekerja di lawfirm, latar belakang Melli yang mengambil PK HTN ini sempat dipertanyakan. Namun, ia telah menjawab pertanyaan atau keraguan orang-orang terhadap dirinya dengan baik. Buktinya, ia sekarang telah menjadi lawyer papan atas di bidang commercial law di Indonesia.

 

Saya tak percaya bahwa hanya apa yang kamu pelajari itu, yang akhirnya dapat kamu lakukan. Di bidang hukum itu kan kita mempelajari semua, dan akhirnya kalau mulai bekerja, belajar dari awal juga,” tuturnya.

 

Kiprah Perempuan

Melli mengaku beruntung bisa berkiprah di dunia hukum di Indonesia. Menurutnya, di profesi pengacara khususnya, ia tak menemukan praktek-praktek diskriminasi terhadap perempuan. “Bahkan perempuan lebih mudah diterima di bidang yang digelutinya, terutama di bidang non-litigasi,” ujarnya. Di bidang yang membutuhkan ketekunan ini, perempuan dinilai lebih tekun dibanding laki-laki.

 

“Bahkan, di Indonesia, justru lebih baik di bading Amerika Serikat, dimana mayoritas daripada partner seniornya laki-laki,” ujarnya sambil menunjuk beberapa lawfirm papan atas Indonesia yang dipimpin oleh perempuan. 

Tags: