Mau Berkarier di Luar Negeri? Simak Tips 2 In-House Counsel Perusahaan Multinasional Ini
Utama

Mau Berkarier di Luar Negeri? Simak Tips 2 In-House Counsel Perusahaan Multinasional Ini

Ada sejumlah kemampuan yang perlu diasah diantaranya kepercayaan diri, people skill, analytical skill, negotiation skill, hingga menjaga komunikasi dengan network. Selama proses, harus sabar dan terus menuntut ilmu.

Ferinda K Fachri
Bacaan 4 Menit

Terjadi pengalaman menarik waktu itu, ketika diwawancarai oleh Career Manager mengenai dimana ia melihat dirinya dalam 5 tahun, lantang dijawab oleh Indri bahwa dia akan menjadi General Counsel perusahaan. Tak diduga, ternyata jawaban tersebut dicatatkan dan benar saja dalam kurun waktu 5 tahun kemudian Indri menduduki posisi General Counsel.

“Yang saya ingin katakan kepada lawyer muda (dari pengalaman saya), kita harus yakin dengan kemampuan diri kita. Kita juga tidak boleh sombong, tetap ilmu padi, semakin berisi semakin kita humble. Jadi kita harus yakin, kita tidak kalah pintar dari lawyer asing,” ujarnya.

Selain itu, masih terdapat budaya Indonesia merasa ‘ciut duluan’ karena merasa inferior terhadap orang barat. Biasanya karena adanya sekat kemampuan berbahasa asing (language barrier) yang jadi masalah kebanyakan orang.

“Padahal tidak perlu seperti itu. Jangan takut berbicara. Yang penting ngoceh aja, tidak perlu takut grammar-nya salah. Kita harus berani, kita harus yakin dengan kemampuan kita. Lawyer asing itu akan appreciate kalau kita confident dan mereka akan convinced. If they can do it, we can do it as well.”

Untuk itu, terdapat sejumlah hal yang perlu dikembangkan bila hendak bekerja sebagai In-House Counsel pada perusahaan multinasional. Antara lain kepercayaan diri, people skill untuk berkomunikasi, analytical skill, serta negotiation skill.

Indri menyarankan kepada seluruh lawyer muda jangan lelah menimba ilmu dan pengalaman, sekaligus bersikap sabar terhadap perkembangan karier. Bila pengalaman yang dimiliki belum matang, tapi mendapat posisi tinggi seperti Legal Director dan semacamnya jelas bisa berakibat fatal. Sebab, perusahaan memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap yang bersangkutan yang telah memahami betul hukum dengan segala masalah dan solusinya dalam waktu cepat.

“Kalau saya sebetulnya sejak SMA punya cita-cita mau jadi diplomat, tapi gak kesampaian untuk masuk ke Hubungan Internasional UI itu susah. Guru bimbingan saya bilang coba ke Hukum Internasional, itu di FHUI ada program kekhususan Hukum Internasional. Akhirnya saya ambil itu dan keterima,” sambung Joseph Tobing yang kini menjadi Head Legal, Contract & Compliance pada Global Headquarter Borr Drilling di London, Inggris.   

Tags:

Berita Terkait