Mahkamah Agung Jemput Para Lulusan Terbaik Universitas
Rekrutmen Hakim

Mahkamah Agung Jemput Para Lulusan Terbaik Universitas

Metode ini diragukan akan menuai hasil, minat mahasiswa dan kejujuran para dekan menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Rzk/Mys/Ali
Bacaan 2 Menit

 

Kekhawatiran dua dekan tersebut bisa jadi bukan isapan jempol. Budi –bukan nama sebenarnya- seorang mahasiswa yang pernah dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi, mengaku pernah menolak tawaran untuk menjadi hakim. Dengan metode rekrutmen yang sama, Budi berdalih tidak melihat masa depan karir yang jelas jika menjadi hakim. Selain itu, ia enggan bekerja di lembaga peradilan karena terlanjur mendapat penilaian miring di mata publik.

 

Faktor materi, kata Budi, bukan menjadi pertimbangan utama. Salah satu advokat muda di Jakarta ini justru mempertimbangkan faktor integritas. Sistem yang begitu korup, dikhawatirkan Budi akan mempengaruhi integritas pribadinya. Melihat senior-senior saya yang ketika mahasiswa terbaik tetapi ketika menjadi hakim justru memainkan perkara, saya takut seperti itu, tuturnya.

Tags: