Kurang Alat Bukti Penyebab Investigasi Predatory Pricing Tiket Pesawat Murah Terhambat
Berita

Kurang Alat Bukti Penyebab Investigasi Predatory Pricing Tiket Pesawat Murah Terhambat

Dalam satu kasus predatory harus dibuktikan betul ada atau tidaknya niat pelaku untuk membunuh maskapai lain. Selama KPPU tidak bisa membuktikan itu, maka kasus tidak akan bisa ditindaklanjuti.

Hamalatul Qur'ani
Bacaan 2 Menit

 

“Cuma waktu itu KPPU enggak pernah ribut. Semua konsumen menikmati harga murah sekali, sementara maskapai banyak yang merugi,” tukasnya.

 

TBA dan TBB Dari Sisi Persaingan

Mengenai keterlibatan pemerintah dalam mengatur harga pasar melalui TBA dan TBB, Taufik mengatakan, pernah menjadi perdebatan. Negatifnya, pengaturan TBB dinilai akan menjadi entry barrier bagi pelaku usaha yang bisa menawarkan tariff di bawah TBB. Sementara, ada kalanya terdapat prosentase tertentu dari seat pesawat yang dapat dijual dengan tariff rendah.

 

“Sehingga menjadi disinsentif bagi inovasi di Industri penerbangan yang bermuara pada munculnya besaran tariff dibawah TBB,” jelasnya.

 

Positifnya, lanjut Taufik, TBB dan TBA dapat mencegah agar jumlah maskapai yang bersaing di Industri penerbangan tetap terjaga pada level tertentu sehingga persaingan tetap terjadi. Dengan begitu, maskapai sebagai korban persaingan dengan strategi tariff subsidi silang atau predatory pricing dapat dicegah sejak awal.

 

Ia juga menilai TBA dalam persaingan sangat tepat diatur untuk rute-rute dengan struktur pasar yang terkonsentrasi seperti Indonesia yang merupakan negara dengan duopoly penguasaan pangsa pasar penerbangan. “Hal ini untuk mencegah penyalahgunaan duopoly tadi,” Imbuhnya.

Tags:

Berita Terkait