ILDS, Kumpulan Mahasiswa Tukang Debat
Komunitas

ILDS, Kumpulan Mahasiswa Tukang Debat

ILDS, Melatih mahasiswa untuk melihat suatu permasalahan dari dua sudut pandang pro dan kontra sekaligus.

M-11
Bacaan 2 Menit

Menurut wanita berkerudung ini, berdebat memiliki banyak manfaat. Salah satu yang utama adalah melatih mahasiswa untuk melihat suatu permasalahan dari dua sudut pandang pro dan kontra sekaligus. “Itu akan melatih mahasiswa hukum untuk berpikir secara komprehensif baik dari sisi pro dan kontra, sehingga tidak mudah menyalahkan jika mendapati suatu permasalahan hukum,” ujarnya sembari tersenyum.

Terkait organisasi yang dipimpinnya, Kartini mengatakan ILDS telah mencetak sejumlah prestasi meskipun umurnya baru setahun. ILDS misalnya pernah menyabet Juara Debat Mahkamah Konstitusi Regional II, Juara II Lomba Debat di Universitas Parahyangan Bandung, dan Juara II di Olimpiade Ilmiah Mahasiswa 2010. ILDS bahkan sempat dilirik lembaga internasional Peace Women Accros the Globe yang bermarkas di Swiss, untuk diajak kerjasama, tetapi batal terlaksana.

Kartini mengatakan sejumlah prestasi itu direngkuh ILDS dengan berbagai rintangan. Salah satunya adalah ILDS sempat mengalami kesulitan mencari mahasiswa hukum yang suka berdebat. Kendala lainnya, dukungan fakultas yang masih minim dalam hal pendanaan dan pengurusan surat izin. “Padahal kita sangat memerlukan dana untuk mengikuti lomba debat yang seringnya diadakan di luar daerah,” tandas Kartini.

Ironis, meskipun berjuang membawa panji fakultas, pengurus ILDS seringkali justru harus merogoh koceknya sendiri untuk biaya ikut perlombaan debat. Biasanya, biaya yang berasal dari kantong pengurus akan diganti jika keikutsertaan ILDS dalam lomba debat membuahkan prestasi. Hadiah kemenangan biasanya dibagi-bagikan kepada pengurus secara proporsional.

Tak ada pengorbanan yang sia-sia. Kini, keberadaan ILDS mendapat respon yang positif dari dosen dan mahasiswa FHUI. “Para dosen tak segan-segan banyak memberi penjelasan mosi dan bahkan meminjami kita buku, “ jelas Kartini.

Tags: