Konsultan HKI: Mitra Masyarakat dan Pemerintah Sekaligus
Berita

Konsultan HKI: Mitra Masyarakat dan Pemerintah Sekaligus

Sepanjang 2010, tercatat tidak kurang dari 195 Konsultan HKI baru yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Tak harus berasal dari sarjana hukum. Yang penting tahu teknis hak kekayaan intelektual.

Fat/Dny
Bacaan 2 Menit

 

Tugas berikutnya adalah membantu pemilik HKI untuk mendaftarkan di kantor Ditjen HKI. Setelah didaftarkan dan memperoleh perlindungan HKI, kemudian si konsultan membantu pemeriksa HKI untuk melakukan komersialisasi. “Seperti, mendrafting perjanjian lisensi, royalti, dan sebagainya, itu juga tugas konsultan HKI,” ujarnya.

 

Namun, ini semua tergantung dari si pemilik HKI nya sendiri. Menurutnya, ada pemilik HKI yang meminta bantuan dari konsultan HKI hanya separuh dari rangkaian tugas konsultan. Tapi, ada juga pemilik HKI yang memanfaatkan jasa konsultan hingga akhir dari rangkaian tugasnya, yaitu ketika terjadinya pelanggaran HKI oleh seseorang, si konsultan tersebut memberi masukan bagaimana upaya hukum yang paling efektif terhadap perlindungan HKI tersebut. “Kalau kebetulan konsultan HKI itu juga seorang advokat, biasanya nanti dia juga bisa membantu. Misalnya lapor polisi, gugat ke pengadilan, seperti itu,” katanya.

 

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu menjelaskan banyak pengalaman yang didapat seseorang apabila menjadi konsultan HKI. Misalnya, ketika ada penemuan baru, dan konsultan tersebut bertugas memberikan perlindungannya, untuk didaftarkan, si konsultan dapat belajar banyak dari penemuan tersebut. Karena pada saat didaftarkan dan diisi formulirnya, dari situ konsultan dapat mengetahui penemuan baru tersebut. “Misalnya, ada investor datang menemukan teknik untuk membuat motor yang irit bensinnya, kita jadi belajar”.

 

Tapi, ada pula masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap profesi konsultan HKI, yakni hanya dipandang menjadi tukang daftar saja. Padahal, jika dilihat dari awal mulai identifikasi hingga pendaftaran perlindungan HKI dan akhirnya mengawal produk apabila ada pelanggaran, konsultan HKI terlibat semuanya.

 

Di luar itu, maju atau tidaknya perlindungan HKI lebih tergantung pada terjamin atau tidaknya perlindungan hukum di Indonesia. Atas dasar itu pula yang membuat investor tertarik untuk datang. Karena jika sudah terjamin perlindungan hukum HKI tersebut, dan disertai konsultan Hki yang handal, sehingga para investor akan tenang berinvestasi di Indonesia. “Ke depan itu, pembangunan itu tidak semata-mata berasal dari modal yang bersifat fisik, tetapi modal intelektual juga,” tegasnya.

 

Berpusat di Kota Besar

Semenjak didirikan tahun 2006, lanjut Justisiari, keanggotaan Asosiasi Konsultan HKI (AKHKI) hingga kini hanya berjumlah sekitar 506 orang. Jika dibandingkan dengan luas geografis Indonesia, jumlah ini masih jauh dari kata cukup. Terlebih jika dibandingkan dengan potensi HKI dan kreatifitas yang muncul dari masyarakat Indonesia. Meskipun begitu, Justisiari optimis bahwa profesi yang digelutinya dapat menjadi besar.

 

Menurutnya, ada cara ampuh agar dapat menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya HKI. Yakni dengan cara membuat grand strategi dengan menumbuhkan kesadaran tersebut sejak dini. Seperti di negara Jepang, ada suatu program bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang dinamakan invention week. Jadi, di hari minggu itu, anak SD tersebut memamerkan penemuan-penemuannya dan dinilai oleh guru mereka.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait