Kebijakan Moratorium Kapal Asing Untungkan Perum Perindo
Berita

Kebijakan Moratorium Kapal Asing Untungkan Perum Perindo

Jika laut kita dimasuki kapal asing dan kita hanya diam, masyarakat kita juga yang rugi, khususnya para nelayan.

Dani Pratama Huzaini
Bacaan 2 Menit

 

Ke depan, Risyanto berharap potensi industri perikanan makin dikembangkan dengan melibatkan atau bersinergi dengan kementerian teknis, BUMN dan swasta untuk lebih mengefisienkan ongkos logistik maupun volume produksi serta kualitas produk perikanan. Selain Perum Perindo, BUMN lain juga yang bergerak di sektor perikanan adalah Perum Perikanan Nusantara. 

 

Menurut Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Panggah Susanto, potensi sektor perikanan Indonesia sangatlah besar, namun belum tergarap secara maksimal. Menurutnya, Indonesia tidak perlu takut bersaing dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, atau bahkan China sekalipun.

 

Panggah mengapresiasi upaya Kementerian KKP yang telah menata penangkapan ikan secara keseluruhan mengingat potensi Indonesia dalam penangkapan ikan segar. "Selain banyak, juga punya nilai tambah yang tinggi dan harganya mahal,” ujar Panggah.

 

Sementara untuk ikan beku, ikan filet, udang beku, dan industri pengolahan ikan lainnya harus ditingkatkan lagi. "Untuk pengolahan ikan yang terkait dengan tuna, sarden kaleng dan lainnya diharapkan sampai tahun  2019 ini ada gross yang terus meningkat di atas 13 persen. Sehingga, mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang kita targetkan lebih dari 5,5 persen. Nah ini harus hati-hati karena Malaysia, Thailand, Singapura yang tadinya di bawah Indonesia, kini ada prediksi akan lebih dari kita," lanjutnya.

 

Panggah menambahkan selain ikan, produk rumput laut juga luar biasa. Hal ini dikarenakan 85 persen pasokan rumput laut dunia dari Indonesia. Saat ini untuk industri rumput laut, sudah ada 35 perusahaan dengan memprosesnya menjadi agar-agar dan produk lain.

 

"Sayangnya, pertumbuhan ini masih tidak didukung pasokan bahan baku yang stabil. Sehingga, utilisasinya masih sangat rendah. Utilisasinya rendah karena rumput laut mentah diekspor besar-besaran ke China. Memang kami sudah ajak untuk memproses setengah mentah disini, namun masih setengah jadi. Selebihnya, masih diproses di China menjadi beragam produk yang laku dijual," paparnya. 

 

Selanjutnya, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo, menyampaikan data konsumsi ikan Indonesia mengalami kenaikan secara drastis di tahun 2017. “Beberapa tahun yang lalu, konsumsi ikan masih rendah. Namun, di tahun 2017, terjadi peningkatan cukup drastis,” ungkap Nilanto.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait