Kekerasan ekonomi merupakan kekerasan yang cukup fundamental mengingat ekonomi hal krusial untuk pemenuhan kebutuhan dasar, jika kebutuhan dasar tidak terpenuhi maka akan berdampak terhadap emosional.
2. Kekerasan Psikis
Kekerasan psikis merupakan perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang.
Contoh kekerasan psikis yang ada di dalam rumah tangga di antaranya mengkritik, merendahkan, ancaman, penghinaan dan pengendalian perilaku. Dampak dari kekerasan psikis memang tidak terlihat secara nyata, namun akan membekas dari dalam yang menyebabkan dampak yang mungkin lebih besar dari kekerasan fisik.
3. Penelantaran Rumah Tangga
Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya. Seseorang wajib memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut. Penelantaran dapat berupa penelantaran pendidikan, gizi, maupun emosional.
4. Kekerasan Seksual
Kekerasan seksual dapat terjadi di lingkup rumah tangga berupa pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah tangga atau dapat terjadi pemaksaan hubungan seksual dengan tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu.
5. Isolasi Sosial
Kekerasan isolasi sosial mencakup pengurangan komunikasi individu dengan orang-orang sekitarnya sehingga individu tersebut dependen terhadap pasangannya. Salah satu contohnya adalah melarang pasangan untuk berkumpul bersama keluarga atau temannya, melarang pergi kecuali bersamanya, dan posesif.
Kasus-kasus KDRT non fisik tersebut dapat dilaporkan dengan ancaman sanksi pidana yang tertuang dalam UU BAB VIII tentang Ketentuan Pidana pada Pasal 44-53 dimana sanksi yang cukup meliputi kekerasan fisik yang tergolong berat, yang menyebabkan seseorang jatuh sakit atau luka berat maksimal 10 tahun dan yang menyebabkan meninggal dunia maksimal 15 tahun.
Kemudian, untuk kekerasan fisik, kekerasan psikis, dan kekerasan seksual yang menyebabkan korban tidak sembuh, hilang ingatan, dan gugur atau kematian janin di dalam kandungan dapat dikenakan sanksi hingga 20 tahun.