Isu kesehatan mental (mental health) beberapa waktu terakhir menjadi topik hangat yang dibincangkan banyak pihak. Termasuk diantaranya mengenai menjaga kesehatan mental melalui adanya waktu istirahat bagi para pekerja. Tidak terkecuali praktisi dan profesi-profesi hukum.
“Kalau buat aku, mental health itu sangat penting. Dari diri aku sendiri, memang aku orangnya harus ada istirahat. Harus ada balance-nya gitu ya. Kalau enggak suka badan rasanya capek, pikiran juga capek, jadi kalau enggak ada kesempatan buat beristirahat. Baik secara mental atau secara fisik,” ujar Senior Vice President & General Counsel at Gojek Lasma Simbolon kepada Hukumonline, Selasa (12/4/2022).
Ia mengumpamakan tubuh layaknya motor atau mesin yang memang bisa saja setiap hari dijalankan terus-menerus secara maksimal. Tetapi jika tidak kunjung diberikan istirahat, maka perlahan-lahan performanya akan menurun dan menjadi tidak optimal. Sebab itulah Lasma memandang bahwa istirahat merupakan hal yang penting diperoleh.
Baca:
- In House Counsel Ini Berbagi Tips Kerja Efektif Selama Work From Home
- Mengenal 5 Partner Baru di Firma Hukum Assegaf Hamzah & Partners
- Guido Hidayanto & Partners Sambut Partner Baru
Utamanya istirahat dalam artian mendapat tidur yang cukup, mencari aktivitas di luar pekerjaan, atau meluangkan waktu khusus tanpa memikirkan pekerjaan, dan khusus berfokus pada rehat seperti jam makan siang. Meski masing-masing orang berbeda, tetapi dirinya meyakini manusia bukanlah robot yang pada akhirnya semua membutuhkan istirahat. Hanya saja tiap individu memiliki cara atau preferensinya sendiri.
Dalam menentukan waktu terbaik untuk beristirahat, dia beranggapan menjadi lebih baik bila seorang mengenali diri sendiri terlebih dahulu. “Kalau saya mungkin approach-nya lebih preventive ya daripada mengobati. Jadi kita melakukan balance itu sebelum kita ‘kebakar’. Kenali diri kita sendiri, kuatnya badan kita itu seperti apa? Kebutuhan tubuh dan pikiran kita seperti apa? Lalu kita coba implementasikan dengan kebutuhan kerja dan tuntutan di rumah.”
Lasma sendiri selalu menyempatkan istirahat di sela-sela kesibukan pekerjaan sebagai In House Counsel. Biasanya ia mulai dari pagi hari dengan berdo'a, meditasi, dan waktu tenang. Setelah bekerja dan memasuki jam makan siang, ia memastikan satu jam waktu makan siangnya tidak diganggu, sehingga dapat rehat sejenak untuk makan dan menonton siaran lucu di televisi sebelum mulai kerja kembali.