Jumlah Lawyer Masih Minim, Patut Menjadi Pilihan Karier Sarjana Hukum
Utama

Jumlah Lawyer Masih Minim, Patut Menjadi Pilihan Karier Sarjana Hukum

Indonesia dengan jumlah penduduk yang banyak dan masuk dalam 20 besar ekonomi dunia, menjadi lawyer adalah kue yang sangat menjanjikan.

M. Agus Yozami
Bacaan 3 Menit

“Dari situlah akan muncul ketertarikan terhadap profesi lawyer, dan dia akan meningkatkan kemampuan sebagai bekal untuk menjadi lawyer,” ujar James.

Sebagai bisnis ‘jualan’ jasa hukum, tentunya tidak sedikit lulusan hukum yang berpikir ulang untuk menjadi lawyer. Atas dasar itu, James menyarankan selama masih menjadi mahasiswa hukum sebaiknya manfaatkan waktu dengan baik karena untuk menjadi lawyer yang profesional dibutuhkan kualitas, kredibilitas dan reputuasi.

“Jangan setelah lulus sarjana hukum dan sudah menjadi lawyer, ketemu kasus malah buka-buka buku lagi untuk belajar,” seloroh James.

Lebih lanjut, James mengingatkan bila seorang lawyer sudah memiliki kualitas, kredibilitas dan reputuasi maka klien akan datang dengan sendirinya. James meyakini bahwa klien mempunyai akses terhadap semua informasi terkait latar belakang lawyer yang akan dia pakai jasanya.

“Bila Anda sudah memiliki tiga hal (kualitas, kredibilitas dan reputuasi) tersebut, Anda tak perlu khawatir ada hal-hal negatif yang bisa ditemukan di diri Anda,” kata Managing Partner pada kantor hukum James Purba & Partners.

Tags:

Berita Terkait