Jalan Mr. Latuharhary, Mengenang Tokoh Hukum dari Saparua
Edisi Khusus:

Jalan Mr. Latuharhary, Mengenang Tokoh Hukum dari Saparua

Mr Latuharhary adalah salah seorang dari sedikit tokoh pergerakan kemerdekaan asal Maluku yang berlatar belakang hukum. Aktif di BPUPKI dan PPKI. Menjadi Gubernur Maluku yang pertama.

Mys/Fat/Sam
Bacaan 2 Menit

 

Sebelum dilakukan pembersihan untuk proyek Banjir Kanal Barat Sungai Ciliwung, kita juga bisa menemukan geliat kehidupan malam di pinggir rel kereta api jurusan Manggarai-Tanah Abang. Kalau siang hari, kita sering melihat penjual berbagai jenis anak anjing berkelas seperti dalmatians, rotweiller, dan siberian husky. Kehidupan malam di seputar Latuharhary bisa jadi tak terpisahkan dari sejarah prostitusi di kawasan Halimun. Halimun hanya berbatasan Kali Ciliwung dan Jalan Sultan Agung dengan Jalan Latuharhary. Pada dekade 1960-an, Halimun dikenal sebagai kawasan prostitusi terbesar di Jakarta.

 

Nama Latuharhary sebenarnya tidak hanya diabadikan untuk jalan. Dulu, pada masa Ali Sadikin menjadi Menko Maritim, kita memiliki kapal Johannes Latuharhary yang berhasil keliling dunia selama empat bulan. Kini, orang lebih mengenal nama Latuharhary sebagai nama jalan di Jakarta.

 

Jalan Latuharhary terletak tidak jauh dari rumah dinas Wakil Presiden. Di jalan ini berdiri kantor Komnas HAM dan Komnas Perempuan. Sebelum pindah ke Latuharhary pada November 1996, kantor Komnas HAM terletak di Jalan Pemuda, Jakarta Timur.

 

Lalu, pernahkah Anda mencari tahu siapa Mr Latuharhary yang namanya diabadikan pada jalan tersebut? Seorang komisioner di salah satu Komisi tadi tanpa malu-malu mengaku tidak tahu jawabannya. Ia hanya bisa menebak. Dari gelarnya sih pasti orang hukum, jawab sang komisioner. Ia menunjuk papan nama jalan yang menyebut Latuharhary, SH.

 

Jawaban senada datang dari komisioner Komnas HAM, M. Ridha Saleh. Saya tidak terlalu begitu mendalam soal Latuharhary, ujarnya. Ridha Saleh hanya tahu bahwa Latuharhary adalah seorang tokoh bangsa pada masa perjuangan yang berperan dalam bidang hukum dan politik.

 

Lalu, siapakah sebenarnya Latuharhary? Apa kiprahnya di dunia hukum sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan? Pertanyaan itu memutar kembali memori Ketua Komisi Hukum Nasional (KHN) Prof. J.E. Sahetapy. Pada September 1995 silam, Prof. Sahetapy didaulat untuk memberikan memorial lecture untuk memperingati dua tokoh nasional asal Tanah Saparua, yakni dokter J. Leimena dan Mr. J. Latuharhary.

 

Dijelaskan Sahetapy, Latuharhary adalah satu dari sedikit tokoh asal Maluku yang bergelut di bidang hukum. Pada umumnya, tokoh asal Ambon mengambil bidang kedokteran atau sekolah pendeta. Hal berbeda ditunjukkan oleh Latuharhary. Sebagai orang berlatar belakang hukum, ia banyak terlibat dalam dalam penyusunan konsep dasar negara menjelang kemerdekaan. Bahkan seingat Sahetapy, Latuharhary termasuk tokoh penting yang mendatangi Hatta untuk menolak berlakunya piagam Jakarta. Latuharhary mengancam jika piagam Jakarta diberlakukan, Maluku dan wilayah Indonesia bagian Timur akan menarik diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tags: