One Man One Vote atau Ada Munas PERADI “Tandingan”
Utama

One Man One Vote atau Ada Munas PERADI “Tandingan”

Bila ada Munas ‘tandingan’, Ketum DPN PERADI siap melawan.

ALI/RIA
Bacaan 2 Menit

Humphrey tak mau buru-buru menyetujui Munas PERADI ‘tandingan’ itu. Ia menegaskan AAI akan berusahan terlebih dahulu untuk memastikan hasil keputusan Munas Pontianak 2010 bahwa pada 2015, Munas PERADI akan diselenggarakan dengan sistem ‘one man one vote’.

“Itu sudah diputuskan di Munas Pontianak. Kenapa sekarang nggak dilaksanakan? Semua jadi saksi,” ujarnya.

Humphrey mengaku mengetahui bahwa dokumen atau notulensi Munas Pontianak itu dipegang oleh Leonard Simorangkir (pengurus PERADI). “Kita akan coba tanyakan ini,” tegasnya.

Meski begitu, Humphrey mengatakan ada beberapa alternatif yang akan dilakukannya bila sistem one man one vote tidak diterapkan. Salah satunya dengan menerima sistem perwakilan yang masih berlaku di Anggaran Dasar (AD) PERADI, tetapi dengan catatan sistem itu benar-benar berlangsung demokratis dan beabs dari kecurangan.

“Kalau perwakilan benar-benar mencerminkan sifat demokratis, kita akan pertimbangkan ikut dalam pertarungan. Kalau sudah ada tanda-tanda tidak demokratis, ada kecurangan, kita tidak mau,” tegasnya.

Bahkan, lanjut Humphrey, opsi untuk membuat Munas sendiri pun bisa digunakan. Ia mengaku siap mengajak advokat PERADI lainnya dari lintas organisasi (bukan hanya dari AAI). “Kita akan ajak semua advokat PERADI untuk Munas menggunakan one man one vote,” tegasnya.

Sementara itu, Calon Wakil Ketua Umum PERADI Harry Ponto (yang akan berpasangan dengan Calon Ketua Umum DPN PERADI Juniver Girsang) juga ikut angkat bicara seputar sistem ‘one man one vote’. Ia juga mengaku mendukung sistem itu.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait