Inisiatif Daerah untuk Tuntaskan Pelanggaran HAM
Berita

Inisiatif Daerah untuk Tuntaskan Pelanggaran HAM

Penting di saat presiden seakan setengah hati menuntaskan pelanggaran HAM berat masa lalu.

ADY
Bacaan 2 Menit
Demo korban pelanggaran HAM berat masa lalu di kantor komnas HAM. Foto: Sgp
Demo korban pelanggaran HAM berat masa lalu di kantor komnas HAM. Foto: Sgp

Kabar baik datang dari daerah menyusul ketidakpastian atas rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta maaf kepada para korban pelanggaran HAM berat masa lalu. Pada 24 Maret 2012 lalu Walikota Palu yang lebih dulu meminta maaf kepada korban kasus pembunuhan masal 1965-1966, khususnya yang ada di Palu, Sulawesi Tengah.

Dalam meminta maaf, Walikota Palu Rusdi Mastura bertindak atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Palu. Pria yang sewaktu remaja mengaku aktif sebagai anggota Pramuka itu menuturkan, ketika Gerakan 30 September 1965 pecah, banyak orang yang dituduh terlibat ditangkap oleh tentara.

Suatu ketika Rusdi sebagai anggota Pramuka bersama rekan-rekannya sempat diperintah aparat tentara untuk menjaga para tahanan. Di sana Rusdi menyaksikan tindak kekerasan terhadap para tahanan sehingga tindak pelanggaran HAM berat terjadi. Bahkan, lanjut Rusdi, antar saudara sendiri saling membunuh.

Rusdi berkeinginan kuat agar peristiwa kelam itu tidak terjadi lagi. Dia bertekad untuk mengubah paradigma masyarakat, terutama di kota Palu agar sadar HAM. Menurutnya, permintaan maaf terhadap para korban pelanggaran HAM berat menjadi salah satu upaya untuk memberi penyadaran tentang HAM kepada masyarakat.

Walau sudah meminta maaf, bukan berarti tugas Rusdi selesai. Dia mengatakan akan membentuk program rehabilitasi dan rekonsiliasi untuk para korban. Atas dasar itu Rusdi mengajak semua pihak membantu pemerintah Kota Palu menyusun program tersebut seperti Wantimpres, para korban dan lembaga masyarakat sipil yang fokus terhadap isu HAM seperti Solidaritas Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia (SKP HAM) Sulteng dan KontraS. Rusdi berharap Palu menjadi kota yang sadar HAM.

"Saya mau masyarakat menyadari pentingnya HAM," tegas Rusdi usai bertemu anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang HAM Albert Hasibuan di Jakarta, Jumat (14/12). Rusdi datang bersama SKP HAM dan KontraS.  

Rusdi menyadari keputusannya meminta maaf bukannya tanpa hambatan. Soalnya ada kelompok masyarakat lain yang menentang keputusannya itu. Namun Rusdi mengatakan tidak terlalu merisaukan kelompok tersebut.

Tags: