Inilah Para Pemenang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Peradilan 2015
Terbaru

Inilah Para Pemenang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Peradilan 2015

PA Kabupaten Malang berhasil ‘menggondol’ juara pertama dan juara favorit.

Nanda Narendra P
Bacaan 2 Menit

Sementara itu, untuk peringkat keempat berhasil diraih oleh PN Bale Bandung dengan perolehan nilai 80,45 dengan produk inovasi berupa ‘Mediasi Teleconfrence’. Lewat produk ini, PN Bale Bandung mencoba mengatasi permasalahan berupa kesulitan bagi para pihak untuk menghadiri agenda sidang mediasi. Selain itu, inovasi ini juga diharapkan mengatasi permasalahan berupa kendala geografis dan kondisi setempat yang berdampak kepada kurang lancarnya jalannya proses persidangan.

Urutan selanjutnya, dengan perolehan nilai 78,98 membuat produk inovasi berupa ‘Computerized Systemdalam Pengarsipan Perkara di PN Samarinda. Dengan skor tersebut, PN Samarinda menempati peringkat kelima. Setelah itu, peringkat keenam berhasil diraih oleh PN Mungkid dengan nilai 76,04 dengan inovasi berupa ‘aksesibilitas pengguna difable di website standar PN Mungkid’. Dimana, pada website itu telah di-instal extention joomla versi 3 yang dapat mengkonversi text to speech berbasis database google.    

Menyusul di peringkat ketujuh, inovasi berupa ‘pelayanan informasi secara interaktif melalui siaran radio’ berhasil mengantar PN Bontang dengan perolehan nilai 75,38. Kemudian di peringkat ke delapan, inovasi berupa ‘pelayanan kesehatan dan ruang pengasuhan anak sebagai bagian dari inovasi pelayanan terpadu’ diraih PN Yogyakarta  dengan perolehan nilai 74,48. Di peringkat sembilan, inovasi berupa ‘pelayanan peradilan pemulihan terpadu (P3T) berhasil mengantar PN Salatiga dengan perolehan nilai 74,39.

Inovasi P3T dari PN Salatiga hadir dengan mengedepankan delapan pelayanan, antara lain ruang sidang teleconference anak, ruang tunggu tahanan anak, ruang posbakum, ruang diversi, ruang difabel, ruang poliklinik, ruang menyusui, dan ruang konseling. Dan di peringkat 10, inovasi dari PA Merauke berupa ‘kemudahan pencari keadilan untuk memperoleh informasi dengan hanya menekan tombol handphone’ membuat PA Merauke mengantongi nilai 74,15.

Dengan begitu, resmi sudah rangkaian Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Peradilan 2015 berakhir. Untuk diketahui, pemenang tiga besar dalam ajang ini diberi kesempatan untuk belajar dari Australia, tepatnya di Family Court of Australia selama beberapa waktu. Dalam pidatonya, Ketua MA, Hatta Ali memberikan ucapan selamat terhadap para juara serta finalis 10 inovasi unggulan karena telah mengikuti ajang yang pertama kali digelar oleh MA. Selain itu, dia berharap para pemenang dapat belajar banyak dari Australia atas inovasi yang telah mereka rancang sebelumnya.

“Dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim, secara resmi saya menyatakan dengan ucapan alhamdulillahiraabilalamin, saya nyatakan kompetisi inovasi pelayanan publik peradilan 2015 dinyatakan ditutup secara resmi,” tutup Hatta Ali sambil mengetuk palu empat kali.

Tags:

Berita Terkait