Ini Poin Penting Hasil Rakernas Peradi
Berita

Ini Poin Penting Hasil Rakernas Peradi

Mulai penguatan DPC Peradi, iuran anggota, materi Pendidikan Kekhususan Profesi Advokat (PKPA), hingga komitmen Peradi melestarikan lingkungan hidup.

Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit

 

Selanjutnya terkait PKPA, dalam rapat pleno, salah satu perwakilan DPC menyampaikan saran agar materinya semakin diperluas untuk mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya, materi kode etik diberikan sehari penuh sebelum selesainya PKPA. Hal ini dilakukan agar para advokat muda lebih memahami kode etik profesi yang dipilihnya itu.

 

“Bagi saya disamping 19 materi PKPA itu, kita juga memberi kebebasan kepada cabang-cabang ada materi kearifan lokal, sebagai tambahan. Jadi, kita juga tidak kaku dengan 19 mata ajar. Di Jogja, kami di UII itu ada sekitar 36 mata ajar, sesi kode etik 4 sesi karena penekanan kita ke arah kode etik itu,” terang Achiel.

 

Kemudian yang terakhir mengenai lingkungan hidup. Sekjen DPN Peradi Thomas Tampubolon menghimbau kepada seluruh DPC dan anggota agar menjaga lingkungan hidup. Salah satunya, dalam kegiatan Peradi akan mulai dikurangi penggunaan plastik.

 

Thomas juga berharap para advokat nantinya bisa lebih mengerti mengenai hukum lingkungan hidup, sehingga bisa membantu masyarakat yang mempunyai permasalahan yang berkaitan dengan hukum lingkungan hidup. Apalagi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga membuka diri untuk bekerja sama dengen Peradi.

 

Teman-teman sesama advokat yang andal di lingkungan hidup, nantinya mereka akan bisa bermanfaat mengadvokasi masyarakat umum apabila dirugikan oleh kerusakan lingkungan hidup, katakanlah oleh pabrik atau perusahaan,” katanya.

Tags:

Berita Terkait