Ingin Jadi In House Counsel? Ini Tips Bagi Lulusan Fakultas Hukum
Utama

Ingin Jadi In House Counsel? Ini Tips Bagi Lulusan Fakultas Hukum

Mulai dari mengumpulkan pengalaman magang, menentukan passion di bidang hukum yang hendak difokuskan, mengasah potensi diri yang ada dengan terus belajar, hingga menjadi seorang team player.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit

Esther mencontohkan pada era saat ini yang semua menjadi serba digital hingga melonjaknya transaksi cross border, ruang lingkup hukum yang dapat dijadikan fokus menjadi semakin luas. Pada akhirnya tinggal pribadi lulusan hukum yang memilih sendiri jika memang bercita-cita menjadi IHC, lingkup hukum apa yang hendak dirinya kuasai dan perdalam.

Dengan luasnya lingkup hukum, penting untuk memastikan ketertarikan pribadi terlebih dahulu. “Tanyakan ke diri sendiri dulu, saya passion-nya dimana? Karena kalau kita melakukan sesuatu dengan passion, sukses itu akan mengikuti. Jika sudah memahami passion kita di mana, skill saya seperti apa, karier aspirasi saya dimana, kita mudah menentukan industri mana yang saya ingin berkontribusi. Karena sekarang sangat banyak peluang yang bisa menjadi In House Counsel,” kata dia.

Tips lain yang disampaikan Legal Director Pfizer Indonesia, Malaysia, Brunei itu mengenai pentingnya mengasah potensi yang ada dengan terus belajar. Keinginan untuk belajar dan beradaptasi menjadi modal tersendiri bagi seorang IHC. Hal itu diperlukan untuk menyeimbangi pesatnya perkembangan hukum yang ada, sehingga IHC tidak tertinggal dengan perubahan yang terjadi terus-menerus dari waktu ke waktu.

Selain pentingnya technical knowledge, aspek terakhir yang tidak kalah penting adalah mengenai soft skill yang dimiliki. Termasuk pula terkait kepribadian dan kesediaan untuk dapat berkontribusi secara aktif dalam tim mewujudkan teamwork yang baik.

“Itu sangat penting karena akan membantu kita sebagai In House Counsel. Banyak teman-teman (IHC) yang social skill-nya luar biasa. Teamwork itu akan membantu untuk menjadi team player di organisasi mana pun kita bergabung sebagai In House Counsel. kalau orang sudah menguasai teknisnya, yang penting lagi adalah soft skill-nya, personality-nya pro aktif, responsif, dan team player. Itu yang dicari dari In House Counsel,” tutupnya.

Tags:

Berita Terkait