"Peningkatan EoDB akan sangat membantu menggalang PMA (penanaman modal asing) dan PMDN (penanaman modal dalam negeri). Ini bagian dari pengakuan dunia bahwa Indonesia serius mengenai reformasi perekonomian," kata Thomas.
Thomas mengatakan peningkatan peringkat EoDB konsisten dengan pemeringkatan lainnya, seperti dari Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) dan Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development/UNCTAD) yang meningkatkan peringkat Indonesia sebagai destinasi investasi.
Dia juga mengingatkan bahwa persaingan dengan negara-negara pesaing utama Indonesia terkait upaya menarik investasi akan semakin sengit. Peringkat kemudahan berusaha Indonesia dibanding negara-negara ASEAN berada di urutan enam setelah Singapura dengan peringkat 2 dalam EoDB 2018, Malaysia (24), Thailand (26), Brunei Darussalam (56), dan Vietnam (68).
"Saya garis bawahi, persaingan negara tetangga super sengit. Peringkat dua saingan utama di ASEAN, yaitu Thailand dan Vietnam, masih di atas dan mereka gencar membenahi diri dan memperlancar perdagangan sehingga semakin besar porsi rantai produksi regional yang pindah ke mereka," tutur Thomas.
Ia menilai Indonesia harus terus melakukan reformasi perekonomian lebih lanjut guna menghindari kehilangan pangsa pasar. "Memang porsi kita dari kue manufaktur dunia naik terus, namun negara lain lebih dahsyat juga. Sektor jasa juga sangat berperan dan dipengaruhi kemudahan usaha," ucap Thomas. (Baca juga: 3 Fokus Perbaikan Indikator Kemudahan Berusaha)
Perbaiki Sejumlah Indikator
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa pemerintah akan fokus memperbaiki sejumlah indikator yang terkait dengan kemudahan berusaha (ease of doing business/EoDB) untuk lebih meningkatkan peringkat Indonesia ke depannya.
Menurut Darmin, indikator yang akan difokuskan untuk diperbaiki adalah yang angka peringkatnya masih di atas 100. "EoDB sebenarnya indeks komposit atau gabungan dari berbagai hal. Kalau dilihat menurut kelompok, terdapat 10 bagian terkait aspek penilaian peringkat EoDB. Memang masih ada juga yang masih peringkatnya tidak bagus," ucap Darmin.