Iklan Rokok Layak Dilarang
Berita

Iklan Rokok Layak Dilarang

KPI akan mengusulkannya dalam revisi UU Penyiaran.

ADY
Bacaan 2 Menit
Iklan Rokok Layak Dilarang
Hukumonline

Ketua Tobacco Control Support Center-Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TCSC-IAKMI), Kartono Mohamad, mengatakan sudah saatnya Indonesia melarang kegiatan promosi dan iklan yang berkaitan dengan produk tembakau seperti rokok. Ia mencatat dalam sepuluh tahun terakhir penjualan rokok di masyarakat meningkat mencapai 300 miliar batang setiap tahun.

Sepanjang sepuluh tahun itu pula, lanjut Kartono, pertumbuhan perokok usia muda makin meningkat menjadi 32 persen. Maka, tak heran jika fenomena bayi perokok muncul di Indonesia dan menjadi sorotan dunia.

Masyarakat usia muda, anak-anak dan remaja, menurut Kartono sudah lama disasar industri rokok. Pasalnya, kelompok usia tersebut berpotensi besar menjadi pelanggan rokok di masa depan. Dengan begitu, eksistensi industri rokok bakal terjamin keberlangsungannya.

Kartono mengetahui hal tersebut berdasarkan pernyataan resmi sebuah perusahaan rokok multinasional asal Amerika Serikat (AS). Kartono melihat industri rokok di negara lain cenderung terbuka membeberkan strateginya memasarkan rokok, sekalipun yang disasar para remaja. Sayangnya, keterbukaan itu tak berlaku pada industri rokok yang beroperasi di Indonesia.

Parahnya, peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia tidak tegas melarang promosi, iklan, CSR dan strategi pemasaran lainnya yang dilakukan industri rokok. Oleh karenanya, mengacu negara tetangga di kawasan regional, Indonesia jauh tertinggal dalam menerbitkan regulasi untuk melarang industri rokok beriklan.

Ia mencontohkan salah satu negara produsen rokok terbesar di dunia, China, menerbitkan peraturan yang melarang produk rokok memasang iklan di media. Kartono melihat pemerintah China mengeluarkan regulasi itu dalam rangka melindungi kesehatan penduduknya, terutama anak-anak.

Ia khawatir jika DPR dan pemerintah tak segera melakukan tindakan, maka dampak negatif rokok bakal memperburuk masa depan Indonesia. “Itulah yang harus kita sadari dampak rokok bagi anak-anak mempengaruhi masa depan anak-anak. Makanya kita tegas menolak promosi dan iklan rokok,” kata Kartono dalam diskusi di Jakarta, Rabu (29/3).

Tags:

Berita Terkait