Hukum Pidana Adat Jadi Alternatif Penyelesaian Kasus Anak
Utama

Hukum Pidana Adat Jadi Alternatif Penyelesaian Kasus Anak

Masyarakat desa adat, kepala desa, dan tokoh adat terlibat dalam proses pemberian sanksi adat kepada pelaku di desa adat tertentu.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit

“Proses pemberian sanksi bagi pelaku pemerkosaan di wilayah adat biasanya tidak hanya melibatkan keluarga pelaku dan keluarga korban. Masyarakat desa adat, kepala desa, dan tokoh adat terlibat dalam proses pemberian sanksi adat kepada pelaku pemerkosaan (termasuk terhadap anak yang menjadi korbannya) di desa adat tertentu,” urainya.

Anak Korban Eksploitasi Seksual di Asia

Bukan hanya di Indonesia, kekerasan seksual seperti pemerkosaan atau eksploitasi seksual telah menjadi tantangan global yang meluas. Anak-anak kerap menjadi korban perdagangan manusia di dalam negara, lintas batas negara, bahkan regional melalui penggunaan ancaman atau kekerasan.

“Eksploitasi anak merupakan pelanggaran berat terhadap hak anak dan resolusi internasional, konvensi dan kerangka kerja PBB. Meskipun menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan teknologi, anak-anak di Asia terus menderita (dari eksploitasi),” ujar Bushra Zulfiqar, Regional Director Asia Terre Des Hommes Netherlands.

Terlebih lagi, banyak ibu kota Asia yang disebut-sebut sebagai sumber, lokasi transit, bahkan tujuan perdagangan serta aksi eksploitasi anak. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan oleh negara-negara Asia termasuk negara anggota ASEAN seperti Indonesia. Mereka harus berupaya memastikan bahwa anak-anak aman dari segala bentuk eksploitasi

Bushra menyampaikan sejumlah rekomendasi seperti mengatasi faktor kontekstual yang membuat anak berisiko mengalami eksploitasi; penerapan kebijakan yang memadai, undang-undang nasional & rencana aksi; tindakan hukum yang tegas terhadap pelaku untuk memberikan keadilan kepada korban; serta mekanisme dukungan korban dan kelembagaan yang lebih kuat.

“Eksploitasi seksual terhadap anak-anak di Asia dimungkinkan melalui transaksi keuangan yang dilakukan oleh pelaku kejahatan dan fasilitatornya. Pengumpulan informasi keuangan dan ketekunan sangat penting dalam pendeteksian dan pencegahan. Di samping itu, kerja sama lembaga keuangan diperlukan dalam penyelidikan dan penuntutan untuk membawa pelaku ke pengadilan,” tegasnya.

Tags:

Berita Terkait