Harga Tiket Pesawat Saat Ini Diyakini Hasil Predatory Pricing Masa Lalu
Utama

Harga Tiket Pesawat Saat Ini Diyakini Hasil Predatory Pricing Masa Lalu

Era murahnya harga tiket pesawat LCC masa lalu sebagai harga yang predatory, sedangkan tingginya harga tiket pesawat saat ini disebutnya merupakan harga normal.

Hamalatul Qur'ani
Bacaan 2 Menit

 

“Operational cost menggunakan dolar USD, sementara pendapatan dari pembelian masyarakat dalam rupiah. Jaraknya jauh sekali, jelas saja industri merugi,” ujarnya.

 

Justru, Ia membongkar kembali banyaknya terjadi kecelakaan pesawat terbang ketika era murahnya tiket pesawat sepanjang 2007 hingga 2017. Disamping itu banyak maskapai penerbangan yang bangkrut dan merugi bahkan Republik Indonesia kala itu masuk kategori 2 Federal Aviation Administration (FAA) audit standar keselamatan dan keamanan.

 

Tak berhenti di situ, pada akhir 2015 terjadi delay pesawat yang disebutnya ‘menggila’ di Cengkareng, yakni antara 10 sampai 12 jam delay. Hal itu dikarenakan adanya over kapasitas penerbangan yang akhirnya berujung pada optimalisasi bandara Halim Perdana Kusuma.

 

“Wajar mahal, karena operating cost-nya tinggi. Dulu sebelum era tiket murah pesawat itu malah glamour & luxuries,” ingatnya.

 

Hal itu dibenarkan oleh Pilot sebuah Maskapai Penerbangan, Vincent Raditya. Menurutnya, mahalnya biaya operasional pesawat tak bisa ditampik sangat tinggi sekali. Bahkan untuk menjamin standar keamanan dan keselamatan penumpang, para pilot diwajibkan untuk mengikuti training setiap 6 bulan sekali dan itu biayanya sangat mahal. Training itu biasanya dilakukan di luar negeri atau melalui simulator yang harganya sangat fantastis.

 

Selain itu katanya, biaya leasing (sewa) pesawat sangatlah tinggi dan memang kenyataannya seperti itu. Namun Ia berharap agar gap kehendak harga tiket pesawat antar konsumen dan dunia penerbangan dapat segera teratasi.

 

“Maskapai sekarang saya perhatikan ingin fokus pada kualitas ketimbang kuantitas. Ke depan, saya percaya ada jalan tengah,” imbuhnya.

 

Tags:

Berita Terkait