“Posisi saya saat ini menghadapi serangan balik koruptor”. Sepenggal kalimat itu mengawali pernyataanya di depan media pasca berurusan dengan penyidik gabungan Polda Metro Jaya dan Bareskrim dalam kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Sama seperti pernyataan sebelumnya, Firli menampik keras tudingan dari berbagai pihak atas perkara dugaan pidana yang menyandungnya. Dalam konferensi pers sebelum menjalani pemeriksaan untuk mengklarifikasi oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Firli menegaskan tidak pernah melakukan korupsi, suap hingga penerimaan gratifikasi dalam kasus mantan Menteri Pertanian, Surya Yasin Limpo.
Menurutnya, tuduhan dugaan perbuatan pidana yang dialamatkan ke dirinya dianggap serangan balik dari koruptor. Dia menegaskan, sebagai anak bangsa amat mencintai Indonesia. “Bahwa telah terjadi perlawanan dari para koruptor. Dengan bertahun-tahun mengabdi pada negeri jiwa korsa saya telah tertanam,” ujarnya di Gedung KPK, Senin (20/11/2023).
Baca juga:
- Firli Bahuri Bantah Peras dan Gratifikasi
- KPK Bakal Kooperatif Hadapi Kasus yang Menjerat Firli Bahuri
- Jerat SYL Pasal Gratifikasi, Begini Kronologi Kasus di Kementan
Dia menyampaikan barang yang disita dari kediamannya di Kertanegara pun tidak pernah ditunjukan penyidik kepada dirinya. Selain itu, tidak adanya barang sitaan di kediamannya di Komplek Galaxy Bekasi, Jawa Barat. Selain itu, Firli menilai terdapat kekeliruan atas kediaman yang dianggap polisi sebagai rumahnya.
“Rekan-rekan pasti mengikuti ada tiga rumah yang jadi sorotan. Dianggap rumah Firli padahal bukan rumah Firli. Pihak yang punya rumah sampai saat ini merasa tidak nyaman,” katanya.
Purnawirawan jenderal polisi bintang tiga itu menegaskan, tidak gentar dan mundur menghadapi koruptor. Lagi-lagi Firli menegaskan bakal terus berkarya bagi Indonesia. Baginya, Indonesia membutuhkan pengabdian terbaik dari seluruh anak bangsa. Termasuk, terus melawan serangan para koruptor.