Filza Adwani, Career Switch dari Lawyer ke In-House Counsel
Utama

Filza Adwani, Career Switch dari Lawyer ke In-House Counsel

Kesempatan dan pembelajaran lebih banyak didapatkannya setelah berpindah karier dari lawyer menjadi in-house counsel sejak tiga tahun silam.

Willa Wahyuni
Bacaan 5 Menit

Hukumonline.com

Bagi Filza seorang in-house counsel salah satu tonggak perusahaan yang sangat penting keberadaannya. Foto: RES

“In-house counsel kadang tidak punya banyak waktu, biasanya eksternal lawyer yang lebih dulu memberikan update soal regulasi terbaru dan membantu kami juga dalam menganalisis masalah. Untuk itu sangat penting menjaga relationship dengan eksternal lawyer untuk current update,” kata Filza.

Kehadiran eksternal lawyer sangat membantu timnya dalam melihat peraturan terbaru. Kecepatan informasi tersebut akan memudahkan timnya untuk memberikan awareness kepada pemangku kepentingan terkait peraturan terbaru maupun efek dan risikonya ke perusahaan sehingga dapat mengambil mitigasi risiko secepatnya.

Selain meminta bantuan eksternal lawyer untuk membantu pekerjaannya sebagai bagian dari tim legal di PT Buku Usaha Digital, saat ini Filza masih menggunakan cara manual dalam melaksanakan pekerjaan in-house-nya. Bukan tanpa alasan, hal tersebut dilakukannya karena ia menyadari pekerjaannya saat ini menuntutnya untuk teliti sehingga menggunakan teknologi seperti Artificial Intelligence belum menjadi pilihannya.

“Untuk tim kami saat ini masih manual, saya pun tidak memungkiri bahwa teknologi bermanfaat untuk pekerjaan in-house tetapi di tim kami belum bisa sepenuhnya percaya 100% dengan teknologi karena pekerjaan kami saat ini adalah case to case basis sehingga teknologi tidak bisa mengakomodir. Pemanfaatan teknologi saat ini yang kami gunakan hanya sebatas general template, itupun tidak terlalu sering karena balik lagi kami ingin setiap pekerjaan dilihat word by word dan diligence sehingga tidak rely on technology,” jelasnya.

Hukumonline.com

Filza tidak menyesali perpindahan kariernya yang berawal dari seorang lawyer di kantor hukum hingga menjadi in-house counsel di perusahaan. Foto: RES

Meski begitu, Filza tidak memungkiri teknologi akan menjadi masa depan baru meskipun tetap profesi lawyer tidak bisa digantikan sepenuhnya. Untuk persoalan internal perusahaan, Filza tidak ingin mengambil risiko dengan menyerahkan seluruhnya kepada teknologi untuk menghindari disinformasi, kalaupun ada tetap harus berdasarkan persetujuan in-house counsel-nya.

Tags:

Berita Terkait