Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) didukung oleh Rektor Universitas Brawijaya mengembangkan dan menyusun aplikasi berbasis artificial intelligence(AI) dan chat box. Program ini dalam rangka menjalankan tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat.
Pengembangan tersebut telah dilakukan sejak awal tahun 2024 dan direncanakan untuk diluncurkan pada Januari 2025 mendatang. Inovasi ini menargetkan warga negara Indonesia di lingkungan internasional yang mengalami persoalan hukum.
“Kami memiliki program dokar atau dosen berkarya. Para dosen didorong untuk berinovasi dan tahun ini FH UB berinovasi mengembangkan teknologi chatbox ini,” jelas Milda Istiqomah selaku Wakil Dekan I FH UB kepada Hukumonline, Senin (29/7/2024).
Baca juga:
- Dongkrak Prestasi, FH Universitas Brawijaya Perkuat Kerja Sama dengan Ikatan Alumni
- Resmikan Hukumonline Corner, FH UB Berharap Dapat Dimanfaatkan Seluruh Mahasiswa
Selain menjalankan program yang didorong oleh rektorat, civitas academica di FH UB juga memiliki fokus utama dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi. Ada aspek penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat.
Civitas academica FH UB melihat banyak persoalan yang dihadapi oleh warga negara Indonesia yang ada di luar negeri soal hukum imigrasi. Hal ini merupakan hasil dari survei FH UB ke beberapa negara yang banyak dihuni WNI seperti Malaysia, Hongkong, Korea Selatan, hingga Jepang.
Milda menjelaskan bahwa banyak WNI di luar negeri yang tidak paham hukum dan membutuhkan konsultasi hukum. Sementara itu, Kedutaan Besar di berbagai negara punya keterbatasan dalam membantu WNI yang membutuhkan jawaban dari keresahan mereka.