Fasilitas PPnBM Rumah Mewah Perlu Diikuti Penurunan Harga Properti
Berita

Fasilitas PPnBM Rumah Mewah Perlu Diikuti Penurunan Harga Properti

Pengembang diminta menurunkan harga jual properti mewah dengan adanya fasilitas pajak ini. Jangan sampai fasilitas pajak ini hanya menguntungkan pengembang tertentu saja.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 2 Menit

 

Dalam kesempatan terpisah, pengamat properti dan Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranghada menyambut positif fasilitas pajak ini. Menurutnya, fasilitas pajak ini dapat meningkatkan penjualan properti mewah. “Cukup bagus untuk meningkatkan properti mewah,” jelasnya singkat.

 

(Baca: Jenis-jenis Rumah Ini Dibebaskan dari PPN, Apa Saja?)

 

Berdasarkan keterangan pers setkab.go.id, perubahan aturan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor properti melalui peningkatan daya saing properti. Sehingga, pemerintah memandang perlu mengubah ketentuan mengenai batasan nilai hunian mewah yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

 

Dalam Lampiran I PMK Nomor 86/PMK.010/2019 itu disebutkan, daftar jenis barang kena pajak yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor yang dikenai PPnBM dengan tarif sebesar 20 persen. “Kelompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen, kondominium, town house, dan sejenisnya dengan harga jual sebesar Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah) atau lebih,” bunyi Lampiran I PMK tersebut.

 

Sebelumnya pada PMK Nomor 35/ 2017 disebutkan, daftar jenis barang kena pajak yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor yang dikenai PPnBM dengan tarif sebesar 20 persen bagi kelompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen, kondominium, town house,dan sejenisnya yaitu rumah dan town house dari jenis non stratatitle dengan harga jual sebesar Rp20 miliar. Kemudian, apartemen, kondominium, town house dari jenis stratatitle, dan sejenisnya dengan harga jual sebesar Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau lebih.

 

Dalam PMK 35/2017 tersebut selain hunian mewah, terdapat juga jenis barang yang dikenai PPnBM dengan tarif 40 persen untuk kelompok balon udara dan balon udara yang dapat dikemudikan, pesawat udara lainnya tanpa tenaga penggerak. Dan, kelompok peluru senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan negara: peluru dan bagiannya, tidak termasuk peluru senapai angin.

 

Kemudian, jenis barang kena pajak yang tergolong mewah dengan tarif sebesar 50% dikenakan pada barang-barang kelompok pesawat udara selain yang tercantum dalam Lampiran II, kecuali untuk keperluan negara atau angkutan udara niaga, helikopter, dan pesawat udara dan kendaraan udara lainnya, selain helikopter. Dan, kelompok senjata api dan senjata api lainn ya, kecuali untuk keperluan negera: senjata artileri, revolver dan pistol, dan senjata api (selain revolver dan pistol), dan peralatan semacam itu yang dioperasi dengan penembakan bahan peledak.

 

Adapun jenis barang kena pajak yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif sebesar 75% pada kelompok kapal pesiar mewah, kecuali untuk keperluan negara atau angkutan umum seperti kapal pesiar, kapal ekskursi, dan kendaraan air semacam itu terutama dirancang untuk pengangkutan orang, kapal feri dari semua jenis, kecuali untuk kepentingan negara atau angkutan umum. Dan, Yacht kecuali untuk kepentingan negara atau angkutan umum.

 

PMK ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan sesuai dengan bunyi Pasal II PMK Nomor 86/PMK.010/2019 yang diundangkan oleh Dirjen Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM, Widodo Ekatjahjana, pada 11 Juni 2019.

 

Tags:

Berita Terkait