Dorong Belanja Modal, Kebijakan dan Administratif Diharapkan Tak Bisa Dipidana
Berita

Dorong Belanja Modal, Kebijakan dan Administratif Diharapkan Tak Bisa Dipidana

Takut dipidana jadi penyebab rendahnya penyerapan belanja modal di daerah-daerah.

RED
Bacaan 2 Menit

Melalui akun twitternya, Presiden Jokowi menilai, nilai tukar rupiah yang menembus angka Rp14 ribu per dolar AS sudah di luar kebiasaan. Atas dasar itu, Jokowi mengundang sejumlah pengusaha untuk melakukan terobosan. “Pelemahan rupiah sudah di luar kebiasaan. Kemarin saya ajak dunia usaha bersama pemerintah lakukan terobosan,” tulis Jokowi melalui akun twitternya @Jokowi yang diunggahnya Selasa (25/8).

Terkait dengan pelemahan nilai tukar rupiah itu, Presiden Jokowi mengajak semua lapisan masyarakat untuk bahu membahasi mengatasinya. “Ayo bahu membahu atasi pelemahan rupiah dengan cara beli produk lokal,” tulis Jokowi dalam akun twitternya.

Sebelumnya, seusai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi yang dihadiri oleh sekitar 25 pengusaha nasional terkemuka, Menko Perekonomian Darmin Nasution memberi saran dalam menghadapi gejolak pelemahan rupiah. “Sebetulnya, satu-satunya jawaban yang jitu adalah jangan ikuti iramanya tapi ambil posisi lawannya,” kata Darmin.

Menurut Darmin, yang pertama yang harus dilakukan adalah meningkatkan pengeluaran pemerintah terutama belanja modal, karena belanja modal masih 20-an persen sampai hari ini. Yang kedua, lanjut mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu, adalah mendorong investasi.

Dalam rangka mendorong investasi itu, menurut Darmin, bukan hanya mengundang investor dalam dan luar negeri, Presiden juga menyampaikan akan melakukan deregulasi besar-besaran di setiap departemen. Hal ini dilakukan agar investasi bisa lebih lancar dan ekonomi bisa bergerak, tidak sekadar hanyut mengikuti perlambatan ekonomi.

Tags:

Berita Terkait