Diingatkan Meneg BUMN, BI Tunda Tender Cetak Uang
Berita

Diingatkan Meneg BUMN, BI Tunda Tender Cetak Uang

Setelah diingatkan Meneg BUMN, Bank Indonesia menunda pelaksanaan tender pencetakan uang pecahan baru Rp 2.000. Meneg BUMN meminta agar Perum Peruri diprioritaskan dalam tender pencetakan uang baru tersebut.

Lut
Bacaan 2 Menit

 

Tak tanggung-tanggung, Perum Peruri mengirim dua surat yakni surat No. 4436/X/2006 tertanggal 19 Oktober 2006 dan surat No. 4506/X/2006 tertanggal 31 Oktober 2006. Kedua surat itu menegaskan kesanggupan Perum Peruri untuk melaksanakan pencetakan uang kertas untuk BI pada Tahun Anggaran (TA) 2007 sejumlah 6,6 miliar bilyet.

 

Kesanggupan Perum Peruri ini menurut sumber Hukumonline sekaligus menampik tudingan bahwa kapasitas mereka tak cukup mengerjakan permintaan BI. Menurutnya, Kalau hanya mencetak uang kertas sebanyak 365 juta bilyet, paling hanya butuh waktu setengah hari saja. Kalau intaglio bolak-balik, ya butuh tambahan waktu sehari.

 

Pantas jika Perum Peruri kecewa terhadap tindakan BI yang mentenderkan pencetakan uang ke luar negeri. Rencana itu menyeruak ke permukaan pada November tahun lalu.

 

Waktu itu, BI melayangkan undangan prakualifikasi tender mencetak uang baru. Undangan tertanggal 3 November 2006 dan diteken oleh Direktur Pengedaran Uang BI Djoko Sutrisno itu tersebar ke beberapa perusahaan pencetak uang kenamaan seantero Eropa. Sebut saja G&D asal Jerman, DeLaRue asal Inggris, Oberthur asal Perancis, Crane AB asal Swedia, Orell Fussi asal Swiss serta Enschede asal Belanda hanya sebagian dari penerima undangan tender tersebut.

 

Ironinya, Perum Peruri justru tidak memperoleh undangan untuk tender itu. Hal ini yang membuat kaget perusahaan Eropa yang memperoleh undangan BI. Menurut Currency News, jurnal terbitan Amerika yang berisi berita-berita seputar bisnis mata uang edisi November 2006 Vol. 4 No. 11, beberapa perusahaan pencetak uang tersebut cukup terkejut menerima undangan BI. Pasalnya, setahu mereka Indonesia telah memiliki kemampuan pencetakan uang yang relative baru dan modern.

 

Surat undangan itu juga melampirkan perincian uang yang bakal dicetak nanti. Ternyata BI berniat mencetak pecahan uang kertas Rp 2000-an. Uang baru itu nanti bergambar pahlawan nasional Pangeran Antasari dan berwarna kuning. Satu sisinya memakai teknik intaglio, yaitu teknik cetakan yang menghasilkan uang kertas dengan permukaan terasa menonjol bila diraba.

 

Selain itu, ada surat undangan lain yang juga beredar di Eropa. Dalam undangan tertanggal 27 November 2006 dan diteken oleh Nina K Aziz selaku Chairman of Procurement Committee itu terungkap bahwa BI juga hendak mencetak pecahan Rp 20.000 sebanyak 365.460.000 bilyet.

Tags: