Diganjar 8 Tahun Bui, Fayakhun Juga Dicabut Hak Politiknya
Berita

Diganjar 8 Tahun Bui, Fayakhun Juga Dicabut Hak Politiknya

Atas vonis tersebut, Fayakhun dan JPU KPK menyatakan pikir-pikir selama tujuh hari.

Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit

 

Dalam perkara ini, Fayakhun Andriadi selaku anggota Komisi I DPR periode 2014-2019 menerima seluruhnya sebesar 911.480 dolar AS yang telah dijanjikan sebelumnya dari Direktur PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah agar mengupayakan alokasi (plotting) penambahan anggaran Bakamla untuk proyek pengadan satelit monitoring dan “drone” di APBN Perubahan 2016.

 

Pemberian uang itu diawali dengan pertemuan antara Direktur PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah, staf operasional PT Merial Esa M Adami Okta dan staf khusus Bakamla Ali Fahmi Al Habsy di kantor PT Merial Esa.

 

Ali Fahmi menawarkan proyek di Bakamla kepada PT Merial Esa dan ditanggapi bahwa perusahaan itu adalah agen pabrikan Rohde and Schwarz Indonesia untuk alat komuniasi khusus. Ali Fahmi pun meminta commitment fee sebesar 15 persen dari nilai pagu proyek.

 

Sekitar April 2016, Fayakhun bertemu dengan Ali Fahmi di Bakamla dan meminta agar Fayakhun mengupayakan usulan penambahan alokasi anggaran dalam APBNP 2016 dengan imbalan fee sebesar enam persen dari nilai anggaran. Selain Ali Fahmi, Direktur PT Rohde and and Schawrz Indonesia Erwin Arief juga meminta pengupayaan yang sama pada April 2016. Nantinya akan dikerjakan oleh Fahmi Darmawansyah serta dijanjikan tambahan fee dari Fahmi untuk Fayakhun.

 

Pada 29 April 2016 Fayakhun memberitahu Fahmi ada respon positif terhadap tambahan anggaran yang diajukan Bakamla senilai total Rp3 triliun termasuk proyek satelit monitoring (satmon) dan “drone” senilai Rp850 miliar yang dapat dikerjakan Fahmi.

 

Nilai tambahan fee yang diminta adalah satu persen sehingga total fee yang harus diberikan adalah tujuh persen dan khusus fee dan harus diberikan lebih dulu sebesar satu persen dari total Rp1,22 triliun, yaitu sebesar 927.756 dolar AS dengan kurs saat itu Rp13.150 per dolar AS.

 

Pengiriman dilakukan secara bertahap, yaitu sebesar 300 ribu dolar AS yang pengirimannya dipecah menjadi dua yakni 200 ribu dolar AS melalui Hangzhou Hangzhong Plastic Co. Ltd dan 100 ribu dolar AS melalui Guangzhou Ruiqi Oxford Cloth Co. Ltd pada 9 Mei 2016.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait