Deklarasikan Jadi Calon Ketum, Juniver: PERADI Sudah Sangat Kritis
Utama

Deklarasikan Jadi Calon Ketum, Juniver: PERADI Sudah Sangat Kritis

Pasangan calon ini mengusung tema rekonsiliasi.

Ali Salmande
Bacaan 2 Menit

“Karena Beliau (Harry Ponto) juga yang membidani PERADI sejak awal. Begitu dia turun dari Sekjen, lalu terjadi friksi. Saya bertugas membuat hubungan yang harmonis agar PERADI akan jadi lebih baik. Duduk sama tinggi dan rendah,” ujarnya.

Juniver mengaku sedih dengan sikap sejumlah advokat yang ingin merevisi UU Advkat beberapa waktu lalu. Apalagi, salah satu usulannya adalah perubahan yang sangat fundamental, yakni advokat bukan lagi penegak hukum dan wadah tunggal digantikan dengan sistem multibar. “Itu jauh dari persatuan dan kesatuan. Bila tak ada pengawasan, advokat tidak akan dihormati,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Juniver, agar tidak ada lagi wacana-wacana untuk mengusulkan hal semacam itu maka sejumlah elemen advokat harus bekerja sama. “Satu prinsip, rekonsiliasi,” tegasnya mengutip salah satu visi dan misi kampanyenya.

Juniver pun menyatakan kesiapannya untuk bertarung di Musyawarah Nasional (Munas) PERADI 2015 yang akan berlangsung pada 26-28 Maret di Makassar, Sulawesi Selatan.

Lalu, cara rekonsiliasi seperti apa yang diusung oleh pasangan Juniver-Harry? Apakah dengan memaafkan para advokat senior yang sudah dihukum PERADI, seperti Todung Mulya Lubis atau OC Kaligis?

Harry Ponto menyatakan pada prinsipnya dirinya dan Juniver akan menggelar rekonsiliasi dengan semua pihak. “Kita akan review kasus itu satu per satu,” ujarnya ketika menjawab pertanyaan Hukumonline.com.

Lebih lanjut, Harry mengatakan mengapa para advokat tidak menghormati hukuman yang diberikan, karena PERADI dianggap belum menjadi organisasi yang kredibel. “Kalau memang punya wibawa, Saya yakin semua akan mematuhi,” ujarnya.

Tags:

Berita Terkait