Banyak Bank Tutup Lantaran Dibobol Pemilik
Seleksi DGBI:

Banyak Bank Tutup Lantaran Dibobol Pemilik

Bukan disebabkan adanya persaingan usaha.

Yoz
Bacaan 2 Menit

 

Seperti diberitakan hukumonline sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mecurigai adanya praktik persaingan tidak sehat dalam bisnis perbankan di Indonesia. Hal ini terlihat dari program Systematically Important Bank (SIB) yang hanya memasukkan 14 bank besar. KPPU menilai, ratusan bank lain yang beroperasi di Indonesia dirugikan atas sistem ini.

 

Menurut Ketua KPPU, Nawir Messi, struktur perbankan Indonesia saat ini bisa dianggap hanya dikuasai 14 bank besar dalam SIB. Meski belum terbukti monopoli, Nawir mengatakan sistem seperti ini disebut permainan tidak adil. “KPPU perlu mengawasi persaingan di sektor perbankan seperti ini,” katanya dalam Forum Jurnalis di Kantor KPPU, Maret lalu.

 

Menurut Nawir, SIB mendorong bentuk pasar perbankan pada struktur persaingan monopolistis meski produk dan jasa perbankan bersifat heterogen (beragam). “Dalam kondisi tersebut, produk perbankan sangat tersegmentasi dan masing-masing bank (kelompok SIB) masih memiliki market power walaupun jumlah bank relatif banyak,” jelasnya.

 

Karena itu, Nawir mengungkapkan bahwa KPPU membentuk tim untuk meneliti hal ini. Ia berharap, ada kejelasan mengenai kondisi struktur perbankan di Indonesia.

 

BI mengelompokkan bank dalam SIB, terdiri dari empat belas bank besar yang mempunyai aset hampir 80 persen dari aset perbankan di Indonesia. Bank yang termasuk SIB adalah Bank Mandiri (aset Rp410,6 triliun/13,65 persen dari total aset bank), Bank Rakyat Indonesia (aset Rp395,3 triliun/13,14 persen), Bank Central Asia (aset Rp323,3 triliun/10,75 persen).

 

Kemudian, ada Bank Negara Indonesia (aset Rp241,1 triliun/8,02 persen), Bank CIMB Niaga (aset Rp142,9 triliun/4,75 persen), Bank Danamon (aset Rp113,8 triliun/3,78 persen), dan Panin Bank (aset Rp106,5 triliun/(3,54 persen). Sisanya, Bank Permata (aset Rp74 triliun/2,46 persen), Bank Internasional Indonesia (aset Rp72,03 triliun/2,39 persen), dan Bank Tabungan Negara (aset Rp68,3 triliun/2,27 persen).

 

Meski saat ini Muliaman masih menduduki jabatan Deputi Gubernur BI, tak menjadi jaminan dia akan terpilih kembali. Anggota Komisi XI Dolfie OFP mengatakan, Komisi XI hanya akan memilih orang-orang yang berprestasi dan layak menjadi Deputi Gubernur BI. Justru, politisi PDIP ini mengatakan posisi Muliaman sangat berat. “Posisinya sulit, apalagi kasus Bank Century terjadi di masa dia,” tandasnya.

Tags: