Bank Indonesia Naikkan BI Rate
Berita

Bank Indonesia Naikkan BI Rate

Alasan inflasi dinilai tidak tepat.

FNH
Bacaan 2 Menit

Untuk itu, Harry mengatakan Komisi XI akan memanggil Gubernur BI setelah masa reses berakhir. Pemanggilan ini ditujukan untuk mempertanyakan terkait kebijakan kenaikan BI rate.

Sementara itu, Pengamat ekonomi Tony Prasetiantono menilai kenaikan suku bunga acuan BI sebesar 50 bps diperkirakan akan membuat pertumbuhan ekonomi 2013 terkoreksi ke angka 5,9 persen. "Langkah ini sudah tepat, meski cenderung berani," kata Tony.

Menurut Tony, BI rate sebesar 6 persen sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan realitas perekonomian dalam negeri. Sedangkan dalam praktiknya, lanjutnya, bank-bank di Indonesia sudah memberikan bunga deposito sekitar 7 persen bahkan lebih meskipun BI rate masih berada pada posisi 6 persen.

Sejauh ini, kata Tony, BI tidak memiliki opsi lain kecuali menaikkan BI rate. Pasalnya, apabila bank-bank umum memberikan bunga deposito sama dengan besaran BI Rate maka nasabah akan menarik dananya untuk dibelikan mata uang dolar Amerika Serikat. Hal ini akan memperburuk posisi cadangan devisa yang kini sebesar USD98 miliar.

Tetapi, kenaikan sebesar 50 bps dianggap terlalu berani. "Semula saya duga hanya 25 basis poin. Namun, saya duga data terakhir memang memaksa BI harus menaikkan BI Rate secara signifikan, agar tidak terjadi "bleeding" yang lebih besar lagi di cadangan devisa," jelasnya.

Hanya saja, menurut Tony, kebijakan ini akan berimplikasi pada bank-bank umum yang akan menaikkan suku bunga, sehingga ada risiko kenaikan kredit bermasalah (NPL) dan akan terjadi perlambatan pertumbuhan kredit.

Tags: