Amnesty International: Gas Air Mata Bisa Timbulkan Kematian
Terbaru

Amnesty International: Gas Air Mata Bisa Timbulkan Kematian

Gas air mata jenis CS lebih memberikan dampak negatif pada sesak nafas, iritasi, dan lainnya.

Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit

Sebelumnya, Komnas HAM telah mempublikasi hasil temuan awal penyelidikan dan pemantauan tragedi stadion Kanjuruhan. Komisioner Komnas HAm, M Choirul Anam, menyebut ada sejumlah temuan yang diperoleh Komnas HAM, misalnya ada informasi tentang rencana pengamanan pertandingan Arema vs Persebaya. Setelah wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan usai situasi masih terkendali, suporter turun ke lapangan untuk memberi dukungan kepada pemain bahwa mereka adalah “Satu Jiwa, Arema Jangan Menyerah!”

Kemudian gas air mata yang ditembakan aparat membuyarkan semuanya, sehingga membuat suporter panik. Akses pintu keluar dari tribun terbuka, tapi kecil sehingga terjadi penumpukan. Gas air mata pertama ditembakan jam 22.08, gas air mata juga ditembakan ke tribun penonton. “Maka kami mengatakan sampai detik ini pemicu dari jatuhnya banyak korban itu gas air mata terutama yang ditembakan ke tribun,” tegas Anam.

Temuan penting lainnya, Kapolres Malang sempat meminta perubahan jadwal pertandingan dari semula jam 20.00 menjadi 16.00 tapi ditolak PT Liga Indonesia Baru (LIB). Salah satu alasan mengubah jadwal adalah faktor keamanan. Kapasitas tampung stadion 38.054 penonton tapi tiket yang tercetak sampai 43 ribu dan sudah dipesan sebanyak 42.516 tiket. Kapolres Malang juga sudah meminta PT LIB untuk mengurangi jumlah tiket, tapi tiket sudah dicetak banyak.

“Tiket yang dijual berlebih ini juga menjadi salah satu pemicu jatuh korban,” ujar Anam.

Tags:

Berita Terkait