Aditya Rakhman Alam: Melejitkan Potensi Anak dengan Konsistensi
Father’s Day Series

Aditya Rakhman Alam: Melejitkan Potensi Anak dengan Konsistensi

Dukungan untuk sang anak terus dilakukan Aditya Rakhman Alam. Tak hanya cemerlang di bidang akademik, namun juga berprestasi dalam kegiatan olahraga.

Tim Hukumonline
Bacaan 4 Menit
Aditya Rakhman Alam: Melejitkan Potensi Anak dengan Konsistensi
Hukumonline

Parenting style telah didiskusikan matang-matang oleh Aditya Rakhman Alam dan istrinya sejak mereka merencanakan untuk memiliki anak. Menyadari bahwa peran orang tua harus maksimal dalam mengasuh anak, pria yang kini menjabat Head Corporate Legal & Litigation PT Bank Maybank Indonesia Tbk bersepakat dengan sang istri bahwa porsi dalam pengasuhan anak harus dibagi secara proporsional dan konsekuen.

Sebagai seorang ayah, Aditya mengambil lebih banyak peran dalam membimbing kedua anaknya pada aspek non-akademik. Ia meyakini bahwa anak harus diikutkan kegiatan olahraga dan mengeksplorasi dunia musik agar berkembang dengan baik. Besarnya perhatian dan komitmen pada aspek tersebut membawa Aditya kini dipercaya sebagai manajer tim basket di klub dan juga di sekolah anaknya.

Bakat sang putra dalam olahraga basket mulai terdeteksi oleh Aditya dan istrinya sejak usia balita. Mereka sepakat untuk mengikutkan anak lelakinya di kegiatan-kegiatan olahraga demi menyalurkan energinya yang besar. Setiap akhir pekan, ia menemani anaknya berlatih renang, futsal, dan juga gimnastik. Rutin dilakukan bertahun-tahun, rupanya keaktifan anak dalam kegiatan olahraga membawa dampak baik untuk kemampuan akademiknya di dalam kelas.

Sebaliknya, performa justru menurun ketika sang anak tidak lagi rutin berolahraga. Hal ini membuat Aditya semakin yakin untuk mendukung kegiatan olahraga basket yang dipilih anaknya, guna menstimulus perkembangan otak anak agar terbiasa percaya diri, kompetitif, kreatif dan terbuka. “Saya mengapresiasi dia bisa masuk ke SMP unggulan dari jalur prestasi baik akademik maupun olahraga (basket),” ungkap Aditya.

Aditya mengenang hari-hari ketika pandemi melanda dan pembatasan dilakukan di mana-mana. Saat itu, ia tetap konsisten menjalankan komitmennya mendukung sang anak dengan menyewa lapangan, pelatih, serta melakukan segenap tes PCR ataupun antigen untuk mendampingi anaknya berlatih basket. Tak jarang, ia hadir di lapangan memantau anaknya sambil bekerja via laptop maupun ponsel. Ketika fenomena fatherless kian mengemuka dan anak-anak mempertanyakan keberadaan ayahnya, Aditya menceritakan pada Hukumonline bahwa ia justru menerima kesan baik ketika sang putra pernah bertanya mengapa ayahnya selalu ada. “Saya selalu berusaha menyempatkan hadir di momen-momen anak saya bahkan hal-hal kecil sekali pun,” ungkap Aditya.

Hukumonline.com

Aditya Rakhman Alam dan keluarga. Foto: Istimewa

Kesempatan putranya bertanding basket di luar kota sekaligus menjadi momen bagi Aditya sekeluarga untuk berlibur. Sementara anak lelaki fokus berlatih dan bertanding, Aditya sering membawa putrinya yang masih kecil untuk berenang, menggambar, ke taman bermain, dan melakukan berbagai aktivitas lain yang mendekatkan ayah dan anak. Selain rutinitas mengantarkan anaknya berangkat ke sekolah di pagi hari sambil mengobrol selama perjalanan, Aditya bertekad memaksimalkan tiap momen kebersamaan yang terjalin untuk membuat anak-anaknya merasa nyaman. Hasilnya, sang putra yang telah beranjak remaja pun tak sungkan menunjukkan gestur afeksinya pada orang tua tercinta.

Untuk mengantisipasi kecemburuan yang bisa jadi dirasakan antara kakak-adik, Aditya memiliki kiat sebaiknya ayah dapat mengalokasikan waktu yang berbeda/terpisah bersama dengan anak-anaknya. Juga sekaligus memberi pengertian bahwa bukan berarti anak akan tergantikan oleh saudara kandungnya. Dalam interaksi bersama, Aditya menerapkan aturan no phone ketika mereka sedang makan bersama atau menikmati family time. Pada kesempatan seperti itulah saatnya orang tua mendorong interaksi antara kakak dan adik dengan cara saling bercerita dan menanggapi.

Tags:

Berita Terkait