4. Kemampuan berbahasa asing
Kehidupan yang semakin berkembang dan dominasi global kian meluas, untuk dapat mengakses dunia luar dengan mudah, maka membutuhkan kemampuan berbahasa asing yang mumpuni.
Awalnya dapat dimulai dengan mengerti dalam percakapan sehari-hari, lalu dapat terus dikembangkan dengan percakapan yang lebih formal. Akan ada kemungkinan di dalam perkuliahan di jurusan ilmu hukum menggunakan textbook berbahasa Inggris. Maka, tidak ada salahnya mempersiapkan diri dengan berlatih berbahasa asing sejak dini.
5. Kemampuan menulis
Selain kemampuan berbicara di depan umum, ternyata menulis juga menjadi modal penting untuk bisa survive di jurusan ilmu hukum. Hampir 99% dosen pengampu mata kuliah di ilmu hukum akan memberi tugas berupa paper dan makalah.
Paper dan makalah yang telah dibuat, akan dipertanggungjawabkan di depan dosen dan mahasiswa ilmu hukum harus bisa mempertahankan isi tulisan tersebut. Agar tidak mudah disanggah, maka perlu pemahaman dalam penulisan paper dan makalah.
Fokus utama yang harus diperhatikan dalam penulisan adalah pokok permasalahan, dasar hukum, hingga membuat catatan kaki di bagian bahasa hukum yang tidak familiar dengan kalimat yang jelas sehingga mudah dipahami dan dimengerti.
Di saat lulus menjadi sarjana hukum, lulusan jurusan ilmu hukum akan banyak berkutat di dalam pekerjaan yang berkaitan dengan tulis menulis, karena lulusan ilmu hukum nantinya akan dilihat dari caranya merangkai serta menerangkan permasalahannya dalam sebuah draft tulisan.