Setuju dengan Ganjar, calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan juga dengan tegas mengatakan akan merevisi UU KPK dan menetapkan standar yang tinggi untuk pimpinan KPK, sehingga KPK dapat kuat kembali. Ia juga menambahkan bahwa masyarakat dapat terlibat dalam membantu pelaporan koruptor.
“Di dalam undang-undang itu dibolehkan partisipasi masyarakat, kita dapat berikan imbalan reward kepada masyarakat yang membantu pelaporan. Gerakan anti korupsi ini harus jadi gerakan serentak yang melibatkan seluruh rakyat,’’ tegasnya.
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto turut memberi tanggapan atas pembahasan isu korupsi tersebut. Bagi Prabowo korupsi adalah bentuk pengkhianatan terhadap bangsa. Maka cara yang bisa dilakukan adalah tidak hanya memperkuat KPK tetapi juga memperkuat aparat penegak hukum lainnya.
“Saya setuju dengan kedua capres lainnya, korupsi ini bentuk pengkhianatan terhadap bangsa. Maka dari itu, kita harus perkuat KPK, Kepolisian, Kejaksaan, Ombudsman, BPK, inspektorat di tiap kementerian, dan badan yang membantu untuk mitigasi korupsi agar dapat kita berantas ke akar-akarnya,’’ imbuh Prabowo.
Seperti yang diketahui bersama, Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia stagnan selama 9 tahun terakhir. Untuk itu isu korupsi pada gelaran debat ini dapat menjadi analisis dan pandangan penegakan hukum dari masing-masing capres kedepannya.