2003 Marak Pelanggaran Hak Ekonomi dan Sosial Masyarakat
Utama

2003 Marak Pelanggaran Hak Ekonomi dan Sosial Masyarakat

Selama periode 2003, pelanggaran HAM yang paling banyak terjadi adalah pelanggaran hak ekonomi, sosial dan budaya. Ironisnya, pelanggaran HAM di sektor tersebut justru sering diabaikan.

Nay
Bacaan 2 Menit

Subsidi berkurang

Dalam laporan Elsam yang bertajuk "Melemahnya Daya Penegakkan HAM: Hutang, Kemiskinan dan Kekerasan", disebutkan, kebijakan yang mendorong percepatan liberalisasi sektor-sektor pelayanan dasar (essential services),  secara langsung berdampak pada terus terjadinya pengurangan  subsidi secara signifikan yang terakumulasi sejak 1998. Pada saat yang sama, tuntutan besarnya peran swasta menggeser fungsi pelayanan publik dalam penyediaan layanan dasar, seperti kesehatan dan pendidikan.

Dari tabel dibawah, jelas terlihat betapa tingkat kenaikan anggaran sosial dari tahun ke tahun selalu jauh lebih kecil ketimbang besarnya anggaran yang harus disediakan untuk membayar cicilan pokok dan bunga hutang. 

Perbandingan Anggaran Sosial dan Utang Luar Negeri Tahun 2000-2002 (dalam juta rupiah)

 

2000

2001

2002

2003

Anggaran Sosial (Kesehatan, pendidikan dan Pangan)

24,385,200

24.222.699

26.977.500

27.000.000

Pembayaran cicilan pokok dan bunga utang LN

25,313,300

40.052.642

72.966.800

80,900.000

Sebaliknya, pemasukan dalam negeri ditumpukan pada peningkatan jumlah pemasukan dari sektor pajak akibat lambannya laju pertumbuhan ekonomi domestik. Dalam skema efisiensi ini, perubahan mendasar terjadi dengan semakin kecilnya subsidi pada pelayanan dasar dari tahun ke tahun sebagaimana terlihat pada tabel berikut.

Perbandingan Subsidi Pemerintah dalam APBN 2003 dan 2004 (dalam triliun)

Kategori subsidi

2001

Rp

2002

Rp

2003

Rp

2004

Rp

Pangan

2.435

5.3

4.8

5.4

BBM

66.3

30.4

13.6

12.7

Listrik

4.110

4.2

4.5

3.4

Pupuk

Na

1.2

1.3

0.95

Berbagai bentuk pelayanan dasar didorong untuk menjadi urusan privat lebih daripada sebagai layanan publik. Salah-satu yang mecolok adalah perkembangan di bidang kesehatan. Pada 1988, total RS swasta berkisar 289 buah, pada 1998 berkembang menjadi 589 RS atau naik hampir 100%. Sebaliknya, pada periode tahun yang sama, jumlah RS pemerintah hampir tidak mengalami penambahan.

Dalam tahun 2003, besarnya angka bunuh diri yang terjadi akibat ketidakmampuan ekonomi dan menanggung biaya kesehatan, secara jelas menunjukkan ketiadaan akses bagi penduduk miskin atas kesehatan. Dalam tahun 2003, setidaknya terdapat 76 kasus bunuh diri hanya untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, yang sebagaian besar dilandasi ketidakmampuan ekonomi.

Tags: