Plus Jakarta, Smart Branding untuk Ciptakan Kolaborasi Cerdas
Terbaru

Plus Jakarta, Smart Branding untuk Ciptakan Kolaborasi Cerdas

+Jakarta ini hadir memantik kolaborasi antar elemen, baik warga maupun kota yang dipercaya mampu menciptakan dampak positif bagi semua.

CR-28
Bacaan 4 Menit
Sejumlah narasumber dalam Dialog Kebijakan ke-7 dengan topik 'Memperkuat Citra Jakarta Melalui Kolaborasi Cerdas', Kamis (18/11/2021). Foto: CR-28
Sejumlah narasumber dalam Dialog Kebijakan ke-7 dengan topik 'Memperkuat Citra Jakarta Melalui Kolaborasi Cerdas', Kamis (18/11/2021). Foto: CR-28

Konsep smart city (kota pintar) dewasa ini menjadi tren kerap pemerintah daerah di berbagai belahan dunia. Tren ini merupakan pengembangan kota dengan memanfaatkan teknologi dalam rangka mengelola dan memproses informasi dan data yang dimiliki. Terus berkembangnya konsep smart city juga telah menarik minat pemerintah daerah di Indonesia untuk diimplementasikan.

Salah satunya,Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang telah mencanangkan menjadi kota berbasis smart city atas dukungan berbagai pihak. Termasuk diantaranya pemerintah kota Berlin, Jerman yang mulai melakukan berbagai upaya kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mewujudkan Jakarta menjadi kota pintar melalui kolaborasi dan dialog dengan berbagai pemangku kepentingan.  

Program dialog berbagai pemangku kepentingan ini telah berlangsung sejak Maret 2021 dan rampung pada November 2022 ini yang diharapkan dapat memberi rekomendasi kebijakan dan pengembangan bagi Pemprov DKI Jakarta. Sekaligus, menjadi wadah bagi pemerintah, multi stakeholder (Start Up, Akademisi, dan lain-lain) membahas beragam tantangan di Jakarta beserta inovasinya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Dialog-dialog yang dilaksanakan berdasarkan pilar pendukung smart city di Jakarta. Seperti smart governance, smart mobility, smart environment, smart economy, smart people, smart living, dan terakhir yang akan dibahas hari ini adalah smart branding,” ujar Rika, perwakilan dari Jakarta Smart City (JSC), dalam sambutannya dalam sesi Dialog Kebijakan ke-7 dengan topik “Memperkuat Citra Jakarta Melalui Kolaborasi Cerdas”, Kamis (18/11/2021).  

“Sebagaimana yang kita ketahui, branding Jakarta yang sudah menempel di masyarakat selama ini itu ‘Enjoy Jakarta’. Kita sering melihat ya logo itu dimana-mana. Namun beberapa waktu belakangan ini, Pemprov DKI Jakarta juga mulai memperkenalkan branding kota yang baru. Kita mengangkat branding kota Jakarta yang lebih general yaitu ‘Jakarta Kota Kolaborasi’ atau logonya itu +Jakarta (dibaca Plus Jakarta, red),” kata Rika. (Baca Juga: Menbentuk Citra Jakarta Smart City Sebagai Kota Cerdas dan Nyaman)  

Namun, dalam rangka mewujudkan smart branding Jakarta masih terdapat beberapa tantangan. Menurut hasil riset Tim Konsorsium Hukumonline dan Ruang Waktu, Christina Desy, masih belum ada kejelasan branding, masalah komunikasi, serta pendekatannya. Atas problem yang ada, dia memaparkan beberapa inisiatif dari temuan riset yang telah dilakukan. Diantaranya inisiatif untuk memperluas, sosialisasi, dan apresiasi atas kolaborasi Jakarta; membina kolaborasi ekonomi dan lingkungan untuk keberlangsungan Jakarta; dan melakukan gerakan viral masyarakat untuk menyelesaikan masalah perkotaan.

Christina melanjutkan dalam rangka mewujudkan kolaborasi yang digadang pemerintah sebagai smart branding baru kota Jakarta ini, terdapat beberapa peraturan yang dapat dijadikan pijakan (acuan). Seperti UU No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (UU Pemerintah Daerah) dan perubahan-perubahannya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait