Prosedur Pendirian PT PMA Bidang Migas
PERTANYAAN
Bagaimana prosedur pendirian perseroan terbatas yang merupakan penanaman modal asing di bidang minyak dan gas bumi?
Pro
Pusat Data
Koleksi peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan yang sistematis serta terintegrasi
Solusi
Wawasan Hukum
Klinik
Tanya jawab gratis tentang berbagai isu hukum
Berita
Informasi dan berita terkini seputar perkembangan hukum di Indonesia
Jurnal
Koleksi artikel dan jurnal hukum yang kredibel untuk referensi penelitian Anda
Event
Informasi mengenai seminar, diskusi, dan pelatihan tentang berbagai isu hukum terkini
Klinik
Berita
Login
Pro
Layanan premium berupa analisis hukum dwibahasa, pusat data peraturan dan putusan pengadilan, serta artikel premium.
Solusi
Solusi kebutuhan dan permasalahan hukum Anda melalui pemanfaatan teknologi.
Wawasan Hukum
Layanan edukasi dan informasi hukum tepercaya sesuai dengan perkembangan hukum di Indonesia.
Catalog Product
Ada Pertanyaan? Hubungi Kami
Bagaimana prosedur pendirian perseroan terbatas yang merupakan penanaman modal asing di bidang minyak dan gas bumi?
Prosedur pendirian Perseroan Terbatas Penanaman Modal Asing (PT PMA) di bidang Minyak dan Gas Bumi adalah sebagai berikut:
Pengajuan Izin Sementara untuk pendirian PT. PMA melalui BPKM dengan terlebih dahulu memperhatikan Perpres Republik Indonesia No. 111 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Perpres No. 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal (melihat pertanyaan kurang spesifik tentang ruang lingkup sektor Minyak dan Gas yang akan diusahakan), dokumen yang harus dilengkapi yaitu:
1. Identitas perusahaan yang akan didirikan, yang meliputi:
b. Kota sebagai tempat domisili usaha
d. Nama pemegang saham dan persentase modal
e. Susunan Direksi dan Komisaris
2. Pengajuan permohonan tersebut harus mengisi surat permohonan (INVESTMENT APPLICATION UNDER THE FOREIGN INVESTMENT LAW) dengan melampirkan dokumen-dokumen berikut:
a. Pendiri (Pemegang Saham) asing
i. Anggaran dasar perusahaan dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris berikut seluruh perubahan-perubahannya, pengesahannya ataupun pelaporan/ pemberitahuannya atau
ii. Salinan paspor yang masih berlaku dari pemegang saham individual
b. Dari Perusahaan PMA
i. Anggaran dasar Perusahaan dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris berikut seluruh perubahan-perubahannya, pengesahannya ataupun pelaporan/ pemberitahuannya
ii. NPWP perusahaan
c. Pendiri (Pemegang Saham) Indonesia
i. Anggaran dasar Perusahaan dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris berikut seluruh perubahan-perubahannya, pengesahannya ataupun pelaporan/ pemberitahuannya atau KTP untuk individual
ii. NPWP pribadi
d. Alur proses produksi dan bahan baku (raw materials) yang dibutuhkan untuk proses industri tersebut
e. Deskripsi/penjelasan untuk proses kelangsungan bisnis
f. Asli surat kuasa (dalam hal pendiri diwakili oleh orang/pihak lain)
g. Kelengkapan data lain yang dibutuhkan oleh Departemen terkait (bila ada) dan dinyatakan dalam “Technical Guidance’s Book on Investment Implementation”.
h. Perjanjian kerja sama (bisa berupa Joint Venture, Joint Operation, MoU, dan lainnya) antara pengusaha kecil dan pengusaha menengah/besar yang menyebutkan pihak-pihaknya, system kerjasamanya, hak dan kewajibannya.
3. Setelah berkas lengkap, izin baru dapat diproses di BKPM, izin BKPM tersebut berlaku sebagaimana halnya Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) pada PT biasa.
4. Biasanya Notaris akan menanyakan Surat Izin dari BKPM ini dan akan memasukkannya dalam Akta Pendirian PT. PMA
PROSES PENDIRIAN BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS
1. Setelah Izin dari BKPM keluar, maka dapat mulai untuk proses pendirian PT. PMA (dengan catatan, nama PT. sudah bisa digunakan/memperoleh persetujuan Menteri).
2. Salinan akta akan selesai dalam jangka waktu maksimal 2 minggu kerja sejak penanda-tanganan akta.
3. Pengurusan domisili dan NPWP atas nama PT. yang bersangkutan. NPWP yang dibuat untuk PT. PMA harus NPWP khusus PT. PMA. Catatan: Pada saat ini bisa sekalian mengurus Surat PKP (Pengusaha Kena Pajak) pada KPP khusus PMA tersebut. dan nantinya akan dilakukan survei/ tinjau lokasi perusahaan.
4. Pembukaan rekening atas nama Perseroan dan menyetorkan modal saham dalam bentuk uang tunai ke kas Perseroan. Bukti setornya diserahkan kepada Notaris untuk kelengkapan permohonan pengesahan pada Departemen Hukum dan HAM RI .
5. Pengajuan pengesahan ke Dephukham.
6. Setelah keluar pengesahan dari Departemen Kehakiman, dapat diurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Wajib Daftar perusahaan (WDP) nya.
7. Setelah semua selesai, mengurus Berita Negara.
9. Setelah Perusahaan berjalan beberapa waktu kemudian dapat mengurus Ijin Usaha Tetap (IUT)
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Persroan Terbatas
3. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 77 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal
5. Peraturan-Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
KLINIK TERBARU
Dapatkan info berbagai lowongan kerja hukum terbaru di Indonesia!
Butuh lebih banyak artikel?