Ia mengatakan uang ini untuk Johnny Allen. Ini untuk diserahkan ke Johnny Allen, ia bilang terima kasih aja, ujarnya menirukan ucapan Resko saat penyerahan uang itu. Keesokan harinya setelah kejadian saya masuk kantor mencari Resko ternyata ia sudah kabur setelah saya tanya ke Kamdal dan Kesekjenan DPR, saya gak tahu apa (kaburnya, red) disuruh Johnny Allen saya gak tahu.
Hanan mengaku mengenal Resko yang merupakan ajudan Johnny Allen sebelumnya. Saya sering ketemu Resko saat rapat sidang Panitia Anggaran (Panggar) meski di luar ruang sidang dan kalau saya lihat di kantor mereka (Johnny Allen dan Resko, red) sering bersama, kata Hanan saat hakim Dudu Duswara menanyakan sangkalan Johnny Allen bahwa Resko bukanlah ajudannya ketika diperiksa sebagai saksi dalam perkara Darmawati.
Saksi lain yang hadir ke persidangan, Andi M. Jayusman menambahkan ia diminta mengantar Hanan ke apartemen Hotel Aston untuk menyerahkan tas hitam berisi uang kepada Resko untuk Johnny Allen. Saya diberitahu Hanan, isi tas berisi uang, uang itu untuk Johnny Allen tetapi lewat ajudannya (Resko, red), ungkap pria yang bekerja perusahaan swasta yang kerap nongkrong di DPR untuk mencari order.
Lebih lanjut, Jayusman menceritakan bahwa tas itu diberikan kepada Resko di dalam mobil yang ia kendarai bersama Hanan yang diserahkan sebelum pertemuan makan malam di Riung Sari pada 27 Februari 2009 sekitar pukul 14.00-15.00 WIB. Saat parkir di depan Hotel Aston Pak Resko naik ke mobil saya untuk mengambil uang itu, ujar pria yang akrab dipanggil Jaya saat ditanya Jaksa Suwarji
Malamnya, ia mengaku kembali diajak AHD ke Hotel Aston untuk menemui Johnny Allen. Tujuannya saya gak begitu paham, tetapi AHD mengatakan mau ketemu Johhny Allen, ujar Jaya menirukan ucapan AHD kala itu. Saya hanya di mobil aja Pak saat itu, setelah itu AHD gak cerita.
Ia mengaku mengetahui usai pertemuan AHD dan Darmawati di rumah makan Riung Sari tanggal 2 Maret, Darmawati menenteng tas warna coklat yang diketahui kemudian berisi uang. Setelah pulang dari Riung Sari saya melihat Ibu Darmawati menenteng tas, ujar Jaya. Namun ia tak mengetahui isi tas itu. Demikian pula saat mereka ditangkap KPK setelah pertemuann dari Riung Sari.
Sedianya, Hontjo Kurniawan, yang Senin (27/7) kemarin divonis bersalah bersama Darmawati, akan diperiksa sebagai saksi. Namun gagal dilakukan lantaran salah satu majelis hakim siang itu ada urusan yang tak bisa ditinggalkan. Untuk itu, sidang yang dipimpin Sutiyono itu ditunda hingga Rabu (5/8) pekan depan dengan pemeriksaan Hontjo dan jika memungkinkan akan memeriksa Johnny Allen.
Asisten pribadi Abdul Hadi Djamal, Abdul Hanan kembali bersaksi di pengadilan. Sebelumnya ia memberi kesaksian dalam persidangan dengan terdakwa Darmawati. Kali ini ia harus bersaksi pada persidangan dengan terdakwa Abdul Hadi Djamal di Pengadilan Tipikor, Rabu (29/7).
Dalam persidangan ini, Abdul Hanan masih menegaskan bahwa ia hanya diperintahkan Abdul Hadi Djamal untuk menyerahkan uang sebesar Rp1 miliar kepada Jhonny Allen Marbun. Abdul Hanan menyerahkan uang itu kepada staf pribadi Jhonny Allen yang bernama Resko.
Secara detil, Hanan menuturkan bahwa ia diminta untuk datang ke Restoran Cideng pada 26 Februari 2009 menjelang Maghrib untuk mengambil mobil Abdul Hadi Djamal. Saya mengambil kunci mobil ke Darwis (sopir Darmawati, red) dan terus diperintahkan untuk mengambil tas dalam mobil yang berisi uang, kata Hanan.
Selanjutnya, ia diperintahkan Hadi Djamal menyerahkan tas itu ke Johnny Allen melalui ajudannya yang bernama Resko. Keesokan harinya, uang itu diserahkan ke Resko di Hotel Aston. Saat menyerahkan uang itu saya ketemu dengan Saudara Resko yang diserahkan sesuai keterangan saksi Jayusman dan tak ada tanda terima.