Hamid Bantah Terlibat Dugaan Korupsi Pengadaan Segel Surat Suara
Berita

Hamid Bantah Terlibat Dugaan Korupsi Pengadaan Segel Surat Suara

Pernyataan untuk "mempercepat" itu didasari alasan pengadaan surat suara terkait dengan pengadaan segel surat suara yang ditangani Daan Dimara.

Aru
Bacaan 2 Menit
Hamid Bantah Terlibat Dugaan Korupsi Pengadaan Segel Surat Suara
Hukumonline

 

Saat ditanya mengapa dirinya meminta agar Daan mempercepat pengadaan segel surat suara, Hamid menjelaskan pekerjaan Daan berkaitan dengan pengadaan surat suara yang dia tangani. Lebih jelasnya, alasan Hamid, pengadaan surat suara dalam teknis operasional berkaitan dengan segel surat suara.

 

Tentang kedekatannya dengan Untung Sastrawijaya, Hamid mengaku dirinya mengenal Untung karena sering melihatnya di kantor KPU, dan saat Untung terlibat dalam proses pengadaan barang KPU. Saya tidak pernah punya hubungan secara personal dengan dia, tukas Hamid.

Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hamid Awalluddin yang saat ini menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menhukham) membantah terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan segel surat suara. Demikian pernyataan Hamid dalam konferensi pers usai diperiksa KPK, Senin (13/3).

 

Pernyataan Hamid ini membantah keterangan penasihat Daan Dimara, Erick S. Paat sebelumnya yang menyatakan Hamid terlibat dalam penunjukan rekanan pengadaan segel surat suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) pertama dan kedua serta Pemilu Legislatif 2004.

 

Seperti diberitakan, KPK telah menetapkan Daan Dimara, anggota KPU dan Untung Sastra Wijaya, Direktur Utama PT Royal Standard, rekanan KPU dalam proyek terebut sebagai tersangka. Dikatakan Hamid, dirinya tidak ada sangkut pautnya dalam pengadaan segel surat suara karena dirinya hanya berperan sebagai Ketua Panitia pengadaan surat suara Pilpres pertama dan kedua serta pemilu Legislatif 2004.

 

Selain itu, Hamid mengklarifikasi tiga surat yang dilayangkan Untung tertanggal 1 dan 10 Juni serta 12 Agustus 2004 tentang pengadaan segel surat suara yang menurutnya tidak pernah ia terima. Hamid dalam kesempatan itu juga membantah pernah menanyakan harga dalam pengadaan segel srat suara kepada Untung dalam rapat tertanggal 12 dan 14 Juni 2004.

 

Kendati demikian, dirinya mengakui menghadiri rapat pada tanggal itu, namun, Hamid menjelaskan jika dalam rapat tersebut dia hanya mengingatkan kepada Daan agar segera mempercepat pengadaan segel surat suara. Saya membayangkan dan berharap bahwa tidak ada urusan logistik yang terlambat.

Tags: