Rapat gabungan antara TPF dan penyidik Polri kembali digelar di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jum'at (4/3). Dalam pertemuan itu turut hadir isteri almarhum Munir, Suciwati.
Suciwati mengatakan datang ke Mabes Polri karena ingin melihat sejauh mana perkembangan penyidikan yang dilakukan tim penyidik atas kematian suaminya. Ia mengaku cukup puas dengan apa yang dilakukan TPF, dan berharap hasil-hasil temuan TPF dapat segera ditindaklanjuti. Saya berharap kasus ini diungkap secara tuntas, ujarnya kepada wartawan.
Sejauh ini TPF sudah mengarahkan investigasinya pada dugaan keterlibatan awak Garuda. TPF mengatakan kematian aktivis HAM itu merupakan hasil kejahatan konspiratif. Menurut Ketua TPF Brigjen Marsudi Hanafi, manajemen Garuda diduga ikut terlibat dalam konspirasi itu, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Namun usai pertemuan tertutup dengan Tim Gabungan Pencari Fakta Kasus Munir DPR, Kamis malam (3/3), Dirut Garuda Indra Setiawan membantah keterlibatan perusahaan maskapai penerbangan plat merah itu dalam pembunuhan Munir. Tidak pernah terbersit dalam benak kami untuk melakukan hal itu, ujarnya.
Sesuai rencana, DPR akan kembali ‘meminta keterangan' dari Pollycarpus, pegawai Garuda, pada Senin mendatang. Selama ini, nama Pollycarpus banyak disebut terkait dengan berita kematian Munir.
Temuan tersebut dibenarkan seorang anggota Tim Pencari Fakta (TPF) kematian Munir yang menolak disebutkan namanya. Bukti dari Telkomsel menunjukkan kontak saksi kunci dengan Munir confirm, ujarnya kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Jum'at (4/3). Namun, ia menolak menyebutkan identitas saksi kunci dimaksud.
Berdasarkan hasil investigasi TPF itu, saksi kunci tadi menghubungi Munir dua kali pada 6 September 2004. Komunikasi pertama dilakukan pada pukul 20.43.20 WIB dengan durasi selama 52 detik. Sementara, komunikasi kedua dilakukan pada pukul 21.05.26 WIB dengan durasi 24 detik. Munir meninggal dalam pesawat Garuda dalam penerbangan Jakarta-Amsterdam, 7 September tahun lalu.
Adanya bukti komunikasi tersebut juga sudah disampaikan TPF kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan kedua pihak pada Kamis (3/3) lalu. Selain bukti komunikasi itu, TPF juga melaporkan perkembangan tugas-tugas yang mereka lakukan sesuai Keppres No. 111 Tahun 2004, termasuk koordinasi mereka dengan tim penyidik Polri.