Ask Hukumonline Curi Perhatian Presiden KORIKA di AIIS 2024
Terbaru

Ask Hukumonline Curi Perhatian Presiden KORIKA di AIIS 2024

Pengembangan sistem data science dan artificial intelligence (AI) untuk knowledge management terkait dengan hukum Indonesia belum masih jarang.

Ferinda K Fachri
Bacaan 2 Menit
CEO Hukumonline Arkka Dhiratara (kiri) dan Presiden KORIKA Hammam Riza. Foto: HFH
CEO Hukumonline Arkka Dhiratara (kiri) dan Presiden KORIKA Hammam Riza. Foto: HFH

Hukumonline hadir sebagai peserta AI Innovation Summit (AIIS)  2024 di Jakarta pada 12—14 Agustus 2024 lalu. Acara tahunan oleh Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial Indonesia (KORIKA) ini sudah yang kali keempat. Hukumonline berhasil membuat penasaran Presiden KORIKA Hammam Riza dengan mengenalkan platform virtual assistant yang didukung kecerdasan GPT  Ask Hukumonline.

Hukumonline.com

Tim Hukumonline hadir sebagai peserta AI Innovation Summit  2024 untuk memperkenalkan Ask Hukumonline Versi 2. Foto: HFH

“Produk ini sebenarnya sudah iterasi kedua, setelah tahun lalu kami meluncurkan versi 1 dari sistem conversational Hukumonline. Versi 2 ini akan kita luncurkan yang jauh lebih baik. Prof.Hammam (Presiden KORIKA) kemarin saya undang ke booth kami dan langsung mencoba,” ujar CEO Hukumonline Arkka Dhiratara, Rabu (14/8/2024) lalu.

Baca juga:

Pada kesempatan itu, Presiden KORIKA Hammam Riza mengajukan pertanyaan mengenai regulasi dan etika terkait kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Indonesia. “Dengan waktu cukup singkat, sistem langsung memberikan jawaban. Di antaranya melampirkan Surat Edaran Menkominfo No.9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial,” kata dia.

Salah satu kemajuan penting dalam pengembangan Ask Hukumonline Versi 2 ini adalah pelibatan sejumlah ahli hukum dan pengguna Hukumonline untuk meninjau jawaban yang diberikan sistem AI. Arkka menilai Ask Hukumonline versi terbaru telah mencapai level pengetahuan yang signifikan untuk dapat meningkatkan produktivitas penggunanya.

“Diferensiasi yang Hukumonline lakukan terkait AI ini adalah selalu berfokus ke kualitas jawaban karena apa yang diberikan Hukumonline sifatnya pengetahuan. Jadi kami melalui berbagai proses untuk memastikan jawaban yang diberikan sistem itu sesuatu yang relevan dan istilahnya tidak ada halusinasi,” ungkapnya.

Tags:

Berita Terkait