Inda Nur Arifiani, Sang Senior Associate di Kantor Hukum yang Ramah Perempuan
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2021

Inda Nur Arifiani, Sang Senior Associate di Kantor Hukum yang Ramah Perempuan

Alih-alih merasa ketakutan dengan penerapan WFH, ternyata Inda lebih produktif dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan ‘Best Productivity 2020 – Senior Associate’ yang diterimanya dari AHP—sebuah kompetisi internal yang diadakan secara rutin setiap tahunnya.

Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 4 Menit
Inda Nur Arifiani Ranadireksa, Senior Associate AHP.
Inda Nur Arifiani Ranadireksa, Senior Associate AHP.

Memasuki kuartal dua tahun 2021, istilah working from home (WFH) sudah tidak asing lagi didengar masyarakat. Sejak Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi yang melanda dunia, ada banyak kantor yang menerapkan WFH bagi karyawannya, termasuk kantor hukum Assegaf Hamzah & Partners (AHP).

 

WFH sendiri bukanlah hal baru bagi AHP. Pasalnya, sebelum terjadinya pandemi Covid-19, AHP telah memberlakukan WFH bagi karyawannya yang ingin bekerja dari luar atau remote working. Kebijakan ini mungkin belum lazim, sebab sebelumnya Senior Associate AHP, Inda Nur Arifiani Ranadireksa (Inda) pun masih beranggapan, tempat kerja terbatas pada kantor; sementara rumah adalah tempat untuk beristirahat dan menghabiskan waktu dengan keluarga.

 

“Sejak mulai bekerja di AHP pada 2011, mungkin ini kali pertama saya merasakan WFH. Sebelumnya, saya selalu berusaha seminim mungkin bekerja dari rumah. Namun, ternyata semuanya berubah total ketika pandemi,” kenang Inda.

 

Bagi Inda yang menekuni bidang pasar modal, penerapan WFH justru menimbulkan kecemasan tersendiri. Ia khawatir dirinya tidak dapat berkonsentrasi selama bekerja di rumah, terlebih ketika putrinya yang berusia tiga tahun sudah masuk pre-school dengan menjalani metode school from home.

 

Pertengahan tahun 2020 lantas menjadi masa yang cukup sulit bagi Inda karena ia dituntut untuk berbagi waktu antara menemani anak sekolah dan bekerja di pagi hari. Situasi ini jadi semakin rumit, ketika ia harus menghadiri rapat. Beruntung, Inda memiliki support system di rumah yang mendukung dan membantunya untuk terus beradaptasi.  

 

Mulai Beradaptasi dengan Situasi Baru

Seiring berjalannya waktu, Inda justru menemukan keasyikan sendiri selama menjalani WFH. Ia merasa tidak perlu lagi menghabiskan waktu perjalanan antara rumah dan kantor atau repot pindah tempat dari satu meeting ke meeting lainnya. “Kalau ke kantor, kan, saya dari pagi udah harus siap-siap, dandan, berangkat ke kantor, terus macet. Kalau WFH, bangun tidur bisa menemani anak sebentar, lalu lanjut bekerja tanpa harus dandan dan habis waktu di jalan. Meeting jam berapa pun sepertinya ayo aja, karena tinggal buka laptop,” katanya.

 

Alih-alih merasa ketakutan dengan penerapan WFH, ternyata Inda lebih produktif dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan ‘Best Productivity 2020 – Senior Associate’ yang diterimanya dari AHP—sebuah kompetisi internal yang diadakan secara rutin setiap tahunnya.  

Tags:

Berita Terkait