Presiden Jokowi Ingatkan Soal Shifting Job di Pasar Tenaga Kerja
Berita

Presiden Jokowi Ingatkan Soal Shifting Job di Pasar Tenaga Kerja

Pembangunan SDM disiapkan untuk menghadapi berbagai tantangan, salah satunya bonus demografi 2015-2035.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 2 Menit
Presiden Jokowi. Foto: RES
Presiden Jokowi. Foto: RES

Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan pembangunan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Presiden Joko Widodo, dalam rapat terbatas akhir Oktober 2019 mengingatkan ada banyak lompatan yang ingin diraih, antara lain pembangunan SDM.

 

Hal ini penting mengingat Indonesia menghadapi bonus demografi pada periode 2015-2035. Dia memerintahkan kebijakan ini sebagai fokus dan prioritas untuk dikerjakan secara sinergis antar kementerian dan lembaga yang ada. Presiden Jokowi memberi contoh di sektor kesehatan anggaran yang sudah dialokasikan totalnya Rp132 triliun.

 

Anggaran itu harus fokus memenuhi kecukupan asupan gizi, makanan tambahan, dan yang berkaitan dengan pola hidup sehat serta pencegahan penyakit. Tapi ini bukan tugas Menteri Kesehatan saja, tapi juga kementerian dan lembaga lain seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, dan Menteri Sosial.

 

Pemberantasan narkotika serta program rehabilitasinya, menurut Presiden Jokowi sangat penting. Jika persoalan ini tidak diselesaikan akan berkaitan dengan tindakan kriminalitas dan kenakalan remaja. Pendidikan etika, budi pekerti, kebencanaan, politik khususnya ideologi Pancasila harus dikerjakan sinergis lintas kementerian dan lembaga.

 

“Saya ingin memberikan tekanan pada pengembangan SDM yang siap untuk bekerja, berwirausaha, siap berkarya,” kata Jokowi sebagaimana dikutip laman setkab.go.id. Baca Juga: Pemerintah Cermati Isu Fleksibilitas di Bidang Ketenagakerjaan

 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan diminta untuk membangun sistem atau aplikasi yang dapat digunakan untuk standardisasi pendidikan, sehingga memudahkan guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, Presiden menyebut salah satu tantangan besar ke depan yakni merespon perubahan pasar tenaga kerja karena perkembangan teknologi.

 

Perkembangan teknologi itu berdampak pada pergeseran pekerjaan (shifting job) yang mengakibatkan ada sebagian pekerjaan yang hilang sekaligus membuka peluang jenis pekerjaan baru. “Kalau kita bisa mempersiapkan justru peluang itu akan semakin banyak karena berkembangnya emerging jobs yang menuntut emerging knowledge dan emerging skill,” ujar Presiden Jokowi.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait