Cegah Kasus Skimming, OJK Minta Perbankan Tingkatkan Manajemen Risiko
Berita

Cegah Kasus Skimming, OJK Minta Perbankan Tingkatkan Manajemen Risiko

Intensitas skimming di Indonesia semakin meningkat. Perbankan diminta semakin meningkatkan manajemen risiko agar tidak berdampak lebih besar lagi.

CR-26
Bacaan 2 Menit
Gedung Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta. Foto: RES
Gedung Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta. Foto: RES

Lagi-lagi kasus pencurian dana nasabah dengan metode skimming kembali menimpa dunia perbankan Indonesia. Kali ini, sejumlah nasabah dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Surabaya menjadi korban dari tindak kejahatan tersebut.

 

Menyikapi kondisi tersebut, Otoritas Jasa Keuangan meminta perbankan meningkatkan manajemen risiko untuk mencegah tindak kejahatan skimming. Hal tersebut dilakukan agar dampak dari pencurian dana tersebut tidak semakin membesar.

 

“Kami dari OJK selalu mengawasi bank-bank secara rutin. Dari sisi OJK kami mengingatkan untuk meningkatkan manajemen risikonya,” kata Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Tirta Segara saat dijumpai di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Selasa (20/3/2018). Baca juga: Kerap Bobol, Perbankan Diminta Perbaiki Sistem Keamanan

 

Tirta mengatakan dari hasil pemeriksaan OJK, pihak perbankan sudah melakukan pengawasan secara rutin di setiap mesin-mesin ATM (anjungan tunai mandiri). Namun, menurutnya, tindak kejahatan yang terjadi merupakan risiko yang harus dihadapi perbankan.

 

“Saya kira perbankan sudah jalan (pengawasan). Sudah ada patroli-patroli dan pemantauan secara tidak langsung melalui CCTV. Hal seperti itu saya kira sudah dilakukan bank-bank,” kata Tirta.

 

Karena itu, menurut dia, upaya yang paling tepat saat ini yang mesti dilakukan perbankan adalah meningkatkan manajemen risiko operasional perbankan. Dia juga mengatakan pihaknya bersama Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral telah berkoordinasi untuk mengantisipasi permasalahan skimmingini. Menurutnya, salah satu fokus dalam koordinasi tersebut adalah peningkatan sistem keamanan perbankan.

 

Intensitas pencurian dana nasabah dengan metode skimming semakin meningkat di Indonesia. Masih segar dalam ingatan, kasus skimming menimpa para nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Kediri, Jawa Timur pada minggu lalu. BRI menyebut telah mengalami kerugian hingga Rp 145 juta sebagai kompensasi kepada para nasabah yang kehilangan uangnya.

Tags:

Berita Terkait