Surya Paloh Dicecar KPK Seputar Pertemuan dan Uang Rp200 juta
Utama

Surya Paloh Dicecar KPK Seputar Pertemuan dan Uang Rp200 juta

Jadwal pemeriksaan sebenanrnya Senin, tetapi dipercepat.

NOV
Bacaan 2 Menit
Surya Paloh usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jumat malam (23/10). Foto: RES
Surya Paloh usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jumat malam (23/10). Foto: RES

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh memenuhi panggilan pemeriksaan KPK. Surya datang dua hari lebih cepat dari jadwal pemeriksaan yang diagendakan KPK. Sedianya, Surya akan diperiksa sebagai saksi dalam perkara dugaan suap Rio Patrice Capella pada Senin, 26 Oktober 2015.

Namun, Surya datang lebih cepat karena hari Senin ada acara yang tidak dapat ditinggalkan. Usai diperiksa, Surya mengaku dirinya dimintai keterangan seputar pertemuan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem. "Ini digali sedemikian rupa dengan sedetail-detailnya dan dijawab dengan semua apa yang saya pahami," katanya, Jumat (23/10).

Menurut Surya, pertemuan di DPP Nasdem tersebut memang menjadi fokus pemeriksaan dari penyidik KPK. Bahkan, apabila diperlukan, ia bersedia untuk merekonstruksi pertemuan di DPP NasDem. Dari situ akan diketahui, siapa saja yang duduk di ruang pertemuan dan siapa saja yang berbicara dalam pertemuan itu.

Seperti diketahui, pertemuan di DPP NasDem berlangsung pada bulan Mei 2015. Pertemuan itu terjadi setelah Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho meminta OC Kaligis yang juga Ketua Mahkamah Partai NasDem untuk meng-islah-kan dirinya dengan Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi.

Gatot merasa penetapannya sebagai tersangka di Kejaksaan Agung (Kejagung) bernuansa politis. Pasalnya, tersiar kabar bahwa laporan ke Kejagung muncul karena ketidakharmonisan hubungan Gatot dengan Erry. Oleh karena itu, Gatot lebih memilih untuk menyelesaikan secara politis pula dengan cara islah.

Tidak hanya islah, Gatot juga pernah meminta Rio yang ketika itu menjabat Sekretaris Jenderal Partai NasDem untuk mengkomunikasikan duduk permasalahan kepada Jaksa Agung M Prasetyo. Rio pun menyanggupi, sampai akhirnya tidak ada lagi surat panggilan permintaan keterangan yang datang dari Kejagung.

Walau membenarkan pertemuan di DPP NasDem, Surya membantah jika setelah meng-islah-kan Gatot dan Erry, ada pertemuan lain dengan  Prasetyo. Sementara, ia membenarkan jika ada pertanyaan penyidik mengenai pemberian Rp200 juta kepada Rio yang muncul dalam pemeriksaan.

Tags: